Sandal kelinci adalah fenomena budaya, pertama menarik bagi anak-anak dan sekarang dipakai oleh sejumlah orang dewasa. Ciri khas sandal kelinci adalah mereka menampilkan representasi kelinci. Sandal mungkin menutupi seluruh kaki, memberikan kehangatan yang nyaman, atau mungkin sandal geser, di mana bagian atas depan kaki memiliki wajah kelinci dan biasanya, telinga kelinci.
Banyak perusahaan telah memanfaatkan sandal kelinci dengan memproduksi berbagai sandal hewan. Perusahaan Disney mulai membuat sandal kepala karakter sejak tahun 1980-an. Ini sering menutupi seluruh kaki, menampilkan beberapa bantalan, dan permukaan anti slip di sol. Karakter apa pun dapat diwakili, seperti Mickey atau Minnie Mouse, Donald Duck, atau karakter Disney lainnya. Bahkan ketika film Disney baru keluar, banyak pengecer akan menampilkan sandal kepala hewan atau karakter dari film tersebut.
Sandal kelinci juga menjadi simbol ketika berbicara tentang relaksasi. Mereka dianggap kitsch dan imut, dan ada dikotomi yang aneh antara menjadi dewasa dan mengenakan sandal kelinci.
Secara budaya, sandal kelinci muncul di beberapa tempat yang tidak biasa. Misalnya karakter Arthur, dari serial televisi animasi memakai “Bionic Bunny,” sandal kelinci. Ini sedikit aneh mengingat sahabat Arthur adalah seekor kelinci. Cherub, parodi dari Angel show Joss Whedon yang sekarang sudah tidak ada, menampilkan vampir yang memakai sandal kelinci. Anda juga dapat membeli sandal kelinci pembunuh yang merujuk pada film, Monty Python dan Holy Grail.
Dengan pilihan sandal masa kini, Anda bisa menemukan sandal kelinci, sandal beruang, atau banyak lainnya dengan berbagai fitur kenyamanan. Tambahan populer untuk sandal dalam beberapa tahun terakhir adalah lapisan memori empuk atau busa visco-elastis. Hal ini dapat membuat mengenakan sandal kelinci di penghujung hari menjadi sangat nyaman dan menenangkan kaki.
One-piece sleeper anak-anak mungkin memiliki bagian bawah yang terinspirasi dari bunny slipper. Alih-alih kaki berbulu biasa dalam piyama berkaki, ini memiliki cakar, atau kelinci, beruang, anjing atau kucing dengan telinga. Dari perspektif budaya, mungkin penggunaan paling lucu dari sandal kelinci adalah dengan one piece sleeper yang dibuat untuk Ralphie dalam film, The Christmas Story. Bibi Ralphie mengiriminya setelan kelinci merah muda bersama dengan kaki sandal kelinci, yang membuat Ralphie sangat malu ketika ibunya menyuruhnya mencobanya.
Saat ini, sandal kelinci dianggap eklektik dan lucu, dipakai oleh pria dan wanita, dan tidak lagi menjadi sumber rasa malu. Sebaliknya mereka adalah perayaan menjadi konyol, dan tempat yang nyaman dan hangat untuk kaki.