Salju semangka adalah salju yang berubah warna karena adanya alga yang menyukai cuaca dingin, khususnya Chlamydomonas nivalis, alga dengan warna khas pink hingga merah. Ketika organisme ini menjajah bagian salju, salju tampak merah muda hingga merah, tergantung pada seberapa padatnya, dan bahkan memiliki aroma semangka yang samar. Salju semangka cenderung muncul di ketinggian, dan dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk wilayah di mana salju muncul secara musiman, bukan sepanjang tahun.
Orang-orang telah memperhatikan salju semangka selama ribuan tahun. Orang Yunani Kuno, misalnya, dibingungkan oleh fenomena tersebut, seperti yang dilakukan penjelajah abad ke-19 di Dunia Baru, yang menyimpulkan bahwa warna merah yang aneh itu disebabkan oleh adanya zat besi. Hanya dengan bantuan mikroskop orang menyadari bahwa salju semangka disebabkan oleh mikroorganisme hidup. Keberadaan alga yang menyukai dingin juga menunjukkan bahwa organisme ekstremofilik lain suatu hari nanti mungkin ditemukan, dan ini terbukti menjadi kasusnya, yang menggambarkan bahwa kehidupan akan berkembang di mana saja, jika diberi kesempatan untuk melakukannya.
Warna merah tidak hanya untuk penampilan. Pigmen karotenoid yang mengubah ganggang menjadi merah muda membantu melindunginya dari dingin, dan melindunginya dari radiasi UV yang berbahaya. Bukti tampaknya menunjukkan bahwa ganggang benar-benar menjajah tanah, dan ketika tertutup salju, perlahan-lahan naik ke permukaan, menciptakan garis-garis, lubang, dan bercak warna kemerahan di salju. Salju semangka terkadang dapat meluas melintasi area yang sangat luas, menciptakan pemandangan yang sangat mencolok.
Ketika orang berjalan di atas salju semangka, mereka memampatkan ganggang, menghasilkan warna merah yang lebih dalam. Mereka juga mengambil warna pada sepatu dan celana mereka, meninggalkan jejak jejak kaki merah muda di salju sampai semua ganggang terkelupas dari pakaian dan sepatu mereka. Karena salju semangka sangat khas secara visual, salju sering menjadi topik pembicaraan saat mendaki, paling tidak karena terlihat seperti sisa-sisa kecelakaan pendakian.
Secara teknis, salju semangka bisa dimakan. Namun, salju dapat dengan mudah terkontaminasi dengan bakteri dan ganggang yang tidak aman untuk dimakan, dan memakan salju semangka dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan usus. Oleh karena itu, memakan salju yang berubah warna ini tidak dianjurkan, meskipun orang yang tertarik dengan sains mungkin ingin mengumpulkan sampel kecil untuk diperiksa di bawah mikroskop di rumah. Diperbesar, ganggang yang menyebabkan warna merah aneh ini sebenarnya cukup cantik.