Salep Fluocinonide adalah kortikosteroid generik yang dapat diresepkan untuk beberapa kondisi kulit, seperti berbagai jenis ruam, eksim, dan dermatitis. Ini adalah konsentrasi 0.05 persen fluocinonide yang ditujukan untuk aplikasi topikal pada kulit. Pasien mungkin mendapatkan bantuan dari gejala seperti pengerasan kulit, scaling, dan kulit kering, serta gatal, bengkak, dan kemerahan.
Tindakan pencegahan tertentu harus diambil sebelum menggunakan salep fluocinonide. Hal ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi ke area kulit yang memiliki infeksi atau luka saat ini, atau pada kulit yang terkelupas atau rusak. Obat harus digunakan dengan sangat hati-hati pada anak-anak, karena mereka mungkin lebih rentan terhadap efek samping. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan mereka. Pasien yang menggunakan salep ini untuk jangka waktu yang lama mungkin akan diminta untuk menjalani tes laboratorium, seperti tes fungsi kelenjar adrenal, untuk memantau kemungkinan efek samping.
Pasien harus mencuci tangan dan membersihkan area kulit yang akan dirawat. Sejumlah kecil salep harus dioleskan ke kulit dan didistribusikan dalam lapisan tipis. Pasien mungkin diinstruksikan untuk mengoleskannya dua sampai empat kali sehari, dan harus menghindari menutupi area tersebut dengan perban atau pakaian ketat. Salep Fluocinonide tidak dimaksudkan untuk aplikasi pada ketiak, wajah, atau selangkangan.
Beberapa efek samping dapat terjadi dengan penggunaan salep fluocinonide, yang harus dilaporkan ke dokter jika mengganggu. Area kulit yang dirawat dapat mengalami iritasi, gatal, atau kekeringan. Mungkin juga terbakar atau menyengat. Efek samping ini akan hilang setelah beberapa hari pertama penggunaan obat.
Jarang sekali salep fluocinonide masuk ke aliran darah melalui kulit; namun, pasien harus waspada terhadap kemungkinan gejala komplikasi ini. Ini mungkin termasuk penurunan berat badan, kaki dan pergelangan kaki bengkak, dan masalah penglihatan. Peningkatan buang air kecil dan haus, sakit kepala, dan kelelahan yang berlebihan juga telah dilaporkan. Efek samping serius lainnya yang mungkin jarang terjadi dengan penggunaan salep fluocinonide termasuk pertumbuhan rambut yang tidak biasa, penipisan kulit, dan infeksi kulit yang ditunjukkan dengan keluarnya nanah dan kemerahan atau pembengkakan yang memburuk.
Sebelum menggunakan salep fluocinonide, pasien harus mengungkapkan kondisi medis mereka yang lain, obat-obatan, dan suplemen. Wanita yang sedang hamil harus menghindari penggunaannya bila memungkinkan. Pada 2011, tidak diketahui apakah salep ini bisa masuk ke dalam ASI saat dioleskan ke kulit. Obat ini dapat dikontraindikasikan untuk digunakan oleh mereka yang memiliki sirkulasi yang buruk, sistem kekebalan yang tertekan, atau mereka yang memiliki alergi terhadap obat tertentu.