Salep antibiotik adalah jenis salep topikal, biasanya berbasis minyak, dioleskan ke kulit untuk membunuh bakteri dan mencegah infeksi. Ini dimaksudkan untuk digunakan pada luka kecil, luka bakar, atau lecet, dan tidak boleh diterapkan pada luka tusukan, gigitan hewan, atau luka bakar parah. Penggunaan salep ini bisa menjadi bagian efektif dari perawatan luka, selain membersihkan luka secara teratur, dan mengamatinya untuk memastikan penyembuhannya benar.
Beberapa orang juga memilih untuk menggunakan salep antibiotik pada tato baru, meskipun beberapa seniman tato menyarankan untuk tidak melakukannya karena berbagai alasan. Pada umumnya salep ini ditujukan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi. Jika luka atau luka tampak terinfeksi, penting untuk pergi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik oral untuk mencegah penyebaran infeksi.
Bahan aktif dalam antibiotik biasanya termasuk bacitracin, neomycin sulfate, dan polymyxin, antara lain. Salep antibiotik harus dioleskan saat luka bersih dan kering; pastikan untuk benar-benar menghilangkan kotoran dari luka dengan sabun lembut, air hangat, dan waslap sebelum mengoleskan salep. Kemudian harus ditutup dengan perban. Hal ini karena dasar minyak dari salep dimaksudkan untuk mencegahnya menyerap ke dalam kulit, yang berarti dapat dengan mudah dihapus jika tidak tertutup. Selain itu, dasar minyak berpotensi menodai pakaian atau kain lainnya.
Kebanyakan salep antibiotik juga tersedia dalam bentuk krim, dan ini mungkin lebih mampu menyerap ke dalam kulit. Selain itu, terkadang bentuk krim ini dapat mengandung bahan tambahan untuk membantu menghilangkan rasa sakit, yang mungkin sangat bermanfaat untuk luka bakar. Salep dan krim ini dapat ditemukan di sebagian besar toko obat, toko grosir, dan toko diskon. Mereka biasanya cukup murah, dan merupakan ide yang baik untuk menyimpan persediaan agar siap saat terjadi cedera.
Jenis salep topikal ini umumnya tidak boleh digunakan lebih dari satu minggu; jika luka tidak sembuh setelah jangka waktu tersebut, perlu mengunjungi dokter. Kecuali secara khusus ditentukan oleh dokter hewan, salep antibiotik untuk penggunaan manusia tidak boleh diterapkan pada hewan. Selain itu, beberapa orang menggunakan salep untuk mengobati noda. Meskipun cara ini efektif, namun sebaiknya tidak digunakan di seluruh wajah, karena bahan dasar minyak dapat dengan cepat menyumbat pori-pori dan akhirnya memperburuk masalah atau menyebabkan masalah baru.