Apa Itu Sagu Mangga?

Sagu mangga adalah makanan penutup yang populer di seluruh Cina, Jepang, dan Asia Tenggara. Ini pada dasarnya adalah puding mangga dingin yang mendapatkan tekstur dari penambahan mutiara sagu. Ada banyak variasi sagu mangga, tetapi semuanya termasuk potongan mangga matang, sagu mutiara, dan semacam bahan krim, sering kali santan atau susu kental manis. Puding ini relatif mudah dibuat di rumah tetapi juga populer di restoran dan warung makan, baik di dalam maupun di luar Asia.

Perbedaan utama antara sagu mangga dan puding mangga biasa adalah adanya mutiara sagu. Sagu adalah pati yang berasal dari batang pohon palem sagu. Dalam bentuk alaminya, pati ini sangat beracun bagi manusia, tetapi bila diperlakukan dengan benar, racun dapat dihilangkan dan seratnya aman dikonsumsi. Sagu mutiara adalah olahan ijuk yang direbus hingga menyerupai manik-manik kecil berwarna putih bening atau mutiara. Mereka biasanya digunakan dalam hidangan manis dan gurih.

Pohon sagu berasal dari selatan Jepang tetapi tumbuh dengan relatif berhasil di sebagian besar iklim hangat. Bagian dalam yang mengandung tepung biasa ditemukan dalam masakan Cina, Indonesia, dan Filipina, antara lain. Mangga juga merupakan tanaman asli sebagian besar tempat ini. Sagu mangga adalah perkawinan dari dua bahan alami ini.

Kebanyakan persiapan sagu mangga dimulai dengan mangga cincang kasar yang dicampur dengan gula dan susu kental atau santan untuk membentuk krim kental. Krimnya bisa diencerkan dengan jus mangga, susu, atau bahkan air, tergantung selera. Koki biasanya akan mendinginkan campuran setelah memblender.

Sementara itu, juru masak menyiapkan sagu mutiara. Mayoritas mutiara yang disiapkan secara komersial dikemas saat mengalami dehidrasi. Mereka harus direndam dalam air dan dibilas dengan pati berlebih sebelum digunakan. Koki biasanya menambahkan mutiara yang sudah disiapkan ke puding dingin sebelum disajikan. Potongan mangga segar atau buah tropis lainnya adalah hiasan yang umum.

Sagu mangga adalah salah satu makanan penutup buah Asia Tenggara yang lebih fleksibel. Sangat mudah untuk mengubah resep dasar agar sesuai dengan selera dan preferensi individu. Rasa manis, tekstur, dan konsistensi keseluruhan dapat dengan mudah dimanipulasi dengan mengubah proporsi bahan. Rasa juga bisa diubah dengan tambahan kacang vanili, kayu manis, atau daun mint.

Memasak dengan mangga adalah kemungkinan yang mudah di hampir semua bagian dunia, karena buahnya cukup umum untuk dikirim dan ditebar secara teratur di sebagian besar pasar utama. Hal yang sama tidak selalu berlaku untuk sagu. Di luar Asia, sulit menemukan mutiara.

Beberapa juru masak Barat yang ingin membuat ulang penyajian dasar sagu mangga terkadang mengganti mutiara tapioka. Tampilannya mirip dan rasanya, meski sangat berbeda, tetap sebanding. Tapioka memberi puding tekstur yang dibutuhkan lebih dari sekadar pure mangga yang dimaniskan.