Rumah kolonial Belanda adalah jenis arsitektur rumah yang umum di Amerika. Awalnya dibangun oleh penjajah Belanda pada abad ke-16 dan ke-17, rumah-rumah indah ini mempertahankan cita rasa gaya dan metode yang digunakan dalam pembangunan rumah di tanah air penjajah. Rumah kolonial Belanda mendapatkan kembali popularitasnya di awal abad ke-20, yang mengarah ke gaya serupa meskipun dimodernisasi yang dikenal sebagai kebangkitan kolonial Belanda.
Ciri paling khas dari rumah kolonial Belanda adalah atapnya yang miring. Tepat disebut gambrel, gaya atap ini adalah desain simetris dengan sudut bawah yang curam dan sudut atas yang dangkal di dekat titik penyambung atau bagian atas atap. Atap gambrel sering terlihat di lumbung, membuat banyak orang menyebut gaya ini sebagai rumah “gaya lumbung”.
Atap gambrel membuat rumah kolonial Belanda mudah dibedakan dengan gaya desain kolonial populer lainnya. Berbeda dengan hunian persegi panjang kuning yang populer dalam gaya kolonial Prancis dan Inggris, kolonial Belanda memiliki siluet yang lebih bulat dan luas. Atap yang melengkung juga membuatnya nyaman untuk membangun beranda di sepanjang sisi rumah, daripada beranda yang menghadap ke depan yang lebih umum dalam gaya lain.
Kolonial Belanda menggunakan bahan yang berbeda tergantung pada tempat pemukiman. Bata dan batu biasanya digunakan di beberapa daerah, sementara papan kayu atau bahkan sirap digunakan di daerah di mana produk kayu lebih mudah diakses. Umumnya bahan tidak dicampur, sehingga rumah bata hanya menggunakan batu bata dan tidak berpihak, dan sebaliknya.
Interior rumah kolonial Belanda yang asli seringkali berupa satu ruangan besar dengan langit-langit yang sangat tinggi. Jika dibangun lantai dua, penggunaannya terbatas, karena atap miring. Loteng tidur dan gudang dapat dimasukkan ke dalam lantai kedua, sedangkan ruang tamu, makan, dan hiburan utama menempati lantai utama. Di rumah-rumah kebangkitan kolonial Belanda, atap umumnya dibangun cukup tinggi untuk menggabungkan lantai kedua yang dapat digunakan sepenuhnya, seringkali dengan loteng mengambil ruang yang tersedia di bawah bagian atas atap.
Fitur pembeda lainnya mungkin membantu mendefinisikan rumah kolonial Belanda, tetapi bukan kebutuhan. Beberapa menampilkan pintu depan ganda yang khas, yang dikenal sebagai pintu Belanda. Cerobong asap sering ditempatkan di sisi pendek rumah, terkadang dengan satu cerobong asap di setiap ujungnya. Jendela-jendela di ujung pendek seringkali berbentuk bulat, sedangkan jendela-jendela persegi panjang mendominasi sisi-sisi rumah yang panjang.