Roti semolina adalah roti yang dibuat dengan tepung semolina, tepung yang berasal dari gandum durum. Gandum durum adalah gandum paling keras yang tersedia, dan menghasilkan tepung khas yang terkenal digunakan dalam pasta. Roti ini dapat dibuat seluruhnya dari semolina atau dengan campuran semolina dan tepung lainnya; dalam kedua kasus, ia memiliki rasa yang kaya dan tekstur kenyal yang khas.
Di Italia, roti semolina lebih dikenal sebagai pane di semola, dan sering dibuat pada acara-acara khusus, terutama di pulau Sardinia. Semolina langsung dikenali, berkat warnanya yang keemasan, dan semakin banyak tepung semolina yang digunakan, semakin kuning rotinya. Dalam beberapa kasus, roti mungkin berwarna putih krem, sementara di tempat lain bisa berwarna kuning keemasan cerah.
Seperti roti tradisional Italia lainnya, roti semolina dirancang untuk dibuat dengan starter, yang dikenal sebagai biga. Starter menarik ragi liar dari udara dengan menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi mereka untuk tumbuh. Ketika dicampur dengan tepung, garam, minyak, dan air untuk membuat adonan roti, ragi mulai berfermentasi perlahan. Waktu fermentasi yang lambat menghasilkan rasa yang jauh lebih kompleks dan tekstur yang sangat kenyal, dan meskipun itu berarti roti membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembang, banyak pembuat roti percaya bahwa menggunakan starter sepadan dengan usaha ekstra.
Fermentasi lambat yang terlibat dalam produksi roti semolina menghasilkan remah terbuka klasik yang lembut dan kenyal. Kerak roti ini biasanya sangat renyah, dan dapat dihias dengan potongan semolina yang digiling kasar, atau biji wijen, bersama dengan topping lainnya. Banyak orang menemukan bahwa roti ini memiliki rasa mentega yang samar, yang sulit dijelaskan, karena mentega tidak terlibat dalam resepnya.
Ada berbagai macam kegunaan untuk roti semolina. Itu bisa dicelupkan ke dalam minyak atau berbagai saus dan dimakan polos, atau diolesi dengan mentega untuk meningkatkan rasa mentega. Beberapa orang suka membuat sandwich dengan roti semolina; rasanya sangat enak dengan taburan keju lunak dan segenggam buah zaitun. Roti yang padat dan lembab ini akan bertahan selama beberapa hari jika dibungkus dengan kertas; jika mulai basi, taburi irisan dengan air dan panggang sebentar untuk menghidupkannya kembali.