Rongga perikardial adalah ruang anatomis yang terletak di antara permukaan luar jantung dan perikardium jantung, yang merupakan membran fibrosa keras yang mengelilingi dan melindungi otot jantung. Biasanya rongga ini mengempis dan hanya berisi sedikit cairan. Namun, dalam beberapa kasus, kelebihan cairan dapat menumpuk di ruang ini. Ketika penumpukan cairan ini terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu, pasien mungkin tidak memiliki gejala apapun. Jika cairan menumpuk dengan cepat, peningkatan ukuran rongga dapat membatasi kemampuan jantung untuk memompa darah.
Biasanya rongga perikardial adalah ruang yang agak kecil, dan pada orang sehat rongga itu diisi dengan kira-kira 1.7 ons (50 mililiter) cairan bening. Rongga perikardial dianggap sebagai ruang potensial, yang berarti bahwa meskipun biasanya kecil, ia memiliki kemampuan untuk menjadi lebih besar dan mengakumulasi volume cairan yang jauh lebih besar. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari sejumlah proses patologis yang berbeda dalam tubuh.
Untuk mengevaluasi apakah rongga perikardial sehat dan normal, sejumlah penelitian berbeda dapat dilakukan. Pertama, dokter atau profesional perawatan kesehatan lainnya dapat mendengarkan jantung untuk mendengar jika ada suara jantung abnormal, yang mungkin menandakan adanya penyakit yang mendasarinya. Ekokardiogram transtorakal, yang merupakan modalitas pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk memahami struktur bagian tubuh di bawah permukaan kulit, dapat memberikan informasi penting tentang ukuran dan isi ruang perikardial. Jika rongga ditemukan membesar dengan cairan, prosedur yang disebut perikardiosentesis dapat dilakukan, di mana jarum dimasukkan ke dinding dada dalam upaya untuk menarik sebagian cairan yang ada di rongga perikardial.
Ketika kelebihan cairan hadir antara jantung dan perikardium, kondisi ini dikenal sebagai efusi perikardial. Berbagai penyakit dapat menyebabkan penumpukan cairan ini, termasuk infeksi, penyakit autoimun, kanker, gagal ginjal, trauma, dan penurunan fungsi tiroid. Seringkali etiologi efusi dapat ditentukan berdasarkan hasil riwayat medis pasien dan studi laboratorium. Jika alasan mengapa efusi berkembang sulit dipahami, sampel cairan perikardial dan membran perikardial dapat membantu menjelaskan penyebab akumulasi cairan.
Akumulasi cairan yang cepat ke dalam rongga perikardial bisa jauh lebih berbahaya karena dapat menekan jantung dan menghambat kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini disebut tamponade jantung. Keadaan darurat, kondisi ini sering membutuhkan dekompresi segera dengan memotong membran perikardial untuk mengeluarkan beberapa cairan dan mengurangi tekanan pada jantung.