Roket Saturn V adalah roket yang menempatkan manusia di bulan, dan secara harfiah mendorong Amerika Serikat ke garis depan perlombaan luar angkasa. Roket ikonik ini mendukung banyak misi Apollo di bulan, bersama dengan Skylab One, dan banyak model dapat dilihat di museum kedirgantaraan di seluruh Amerika Serikat, bersama dengan komponen dari roket Saturn V dan berbagai prototipe.
Roket ini dikembangkan oleh Wernher Von Braun, seorang ilmuwan yang dianggap sebagai salah satu ilmuwan roket terbaik abad ke-20. Von Braun mengawasi beberapa kontraktor pemerintah dalam desain dan pengembangan roket Saturn V, termasuk IBM, Boeing, Douglas Aircraft Company, dan North American Aviation. Program ini menerima dana besar dari pemerintah Amerika Serikat, yang ingin memastikan bahwa program itu akan tetap menjadi yang terdepan dalam eksplorasi ruang angkasa.
Saturn Vs digunakan untuk misi antara tahun 1967 dan 1973. Roket ini adalah salah satu yang terbesar dan paling kuat yang pernah digunakan untuk misi luar angkasa, terdiri dari tiga tahap terpisah, masing-masing ditenagai dengan bahan bakar cair, dan panel kontrol. Sepenuhnya dirakit dengan muatannya, roket berdiri setinggi 363 kaki (111 meter), membutuhkan infrastruktur dan dukungan khusus hanya untuk dirakit dan disiapkan untuk diluncurkan. Dalam gambar terkenal misi Apollo sebelum peluncuran, sebagian besar tubuh pesawat ruang angkasa sebenarnya adalah roket Saturn V.
Roket multistage dirancang untuk memungkinkan setiap tahap roket jatuh karena tidak lagi diperlukan. Ini menguntungkan karena beberapa alasan. Dengan roket bertingkat, dimungkinkan untuk merancang mesin yang berbeda untuk tahap yang berbeda, yang dapat membuat roket lebih efisien dan memastikan bahwa mesin yang tepat tersedia untuk tugas yang tepat. Tahap pengembangan juga memungkinkan roket untuk menurunkan berat berlebih saat bahan bakar di setiap tahap dikeluarkan, yang meningkatkan efisiensi.
Mengingat kerumitan dan biaya yang terlibat dalam pembangunan roket Saturn V, beberapa orang mungkin terkejut mengetahui bahwa itu adalah sistem peluncuran yang dapat dibuang, yang berarti bahwa komponennya dirancang untuk sekali pakai, dan tahapannya tidak pulih saat dijatuhkan. jauh dari roket. Inilah salah satu alasan mengapa program luar angkasa begitu mahal, karena setiap peluncuran membutuhkan investasi waktu, bakat, dan dana yang luar biasa. Namun, kemudahan penggunaan juga memungkinkan peneliti mendesain ulang roket untuk mengakomodasi data baru setiap kali roket Saturn V baru dipesan.