Robotika kognitif adalah cabang dari robotika yang berusaha membuat robot dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu berpikir dan merevisi pemikirannya, seperti halnya manusia. Selain mampu berpikir, robotika kognitif bekerja membuat robot dengan motivasi, sehingga ingin belajar atau melakukan tugas. Untuk mengumpulkan informasi tentang dunia luar, yang dapat membantu mereka membuat keputusan dan membantu pembelajaran, robot dimaksudkan untuk memiliki indera seperti manusia yang memungkinkan mereka memahami dunia. Gerakan juga penting untuk membuat robot ini, sehingga mereka dapat bereaksi terhadap rangsangan dari luar; ini membutuhkan kerangka robot yang kompleks untuk bekerja bersama dengan sensor.
Salah satu aspek terpenting dari robotika kognitif adalah penggunaan AI. Ini adalah jenis konstruksi logika yang memungkinkan robot untuk belajar dari informasi yang masuk, yang juga mengarah pada pengambilan keputusan, penalaran, dan aspek umum lainnya dari pemikiran manusia. Robot juga harus mampu merevisi pemikirannya, sehingga dapat menghapus kesalahan dan kesalahan dalam penilaian dan menggantinya dengan informasi yang baru dan benar. Untuk memastikan bahwa robot dapat menyimpan semua informasi baru yang masuk sehingga sistem AI dapat terus berkembang, mereka diberikan hard drive besar atau unit serupa.
Seiring dengan pemikiran, robot membutuhkan motivasi untuk bertindak. Ini termasuk tujuan, aspirasi dan preferensi. Tanpa motivasi, robot mungkin tidak mau mengumpulkan informasi baru, yang akan mengurangi seberapa baik robot ini meniru manusia. Motivasi dapat ditambahkan dengan dua cara. Pemrogram robotika kognitif dapat menambahkannya langsung ke robot, atau motivasi dapat terwujud dari sistem AI.
Sistem AI membutuhkan aliran informasi baru yang konstan atau sistem tidak ada hubungannya dan tidak belajar. Untuk memenuhi hal tersebut, cabang robotika kognitif berupaya membuat robot yang dapat melihat dunia luar. Ini biasanya dilakukan melalui sensor, dan robot menerima informasi dasar tentang sentuhan, penciuman, penglihatan, suara dan, mungkin, rasa, meskipun beberapa sistem menghilangkan rasa, karena mereka tidak menganggapnya sebagai kebutuhan.
Untuk lebih meniru manusia, robot kognitif dibangun dengan kerangka yang mirip dengan kerangka manusia. Kerangka memiliki banyak sendi sehingga robot dapat bergerak. Ketika rangsangan dari luar memengaruhi robot, seperti mengoper bola atau menggeser objek di dekat robot, sistem AI mereka mengumpulkan informasi tentang objek seperti dari mana asalnya dan seberapa cepat ia bergerak. Seperti manusia, robot ini dibuat untuk bereaksi dengan menangkap bola atau melihat benda yang meluncur.