Risiko modal adalah proses di mana investor dalam bisnis atau usaha lain mengambil sejumlah risiko peristiwa dengan dananya. Seseorang membiayai proposal dengan modal dan mengambil kesempatan bahwa proposal akan berhasil atau gagal. Ini berarti bahwa usaha tersebut dapat merugi atau menghasilkan keuntungan bagi investor. Kemungkinan kerugian atau keuntungan sering dikenal sebagai risk-return tradeoff, sebuah konsep yang mengukur peluang investasi yang baik. Manajemen risiko modal adalah proses mencoba menilai keputusan terbaik yang tersedia bagi investor.
Dalam istilah matematika dalam sektor keuangan dan bisnis, risiko modal dapat dinilai menggunakan persamaan statistik tertentu. Ini digunakan untuk mengevaluasi konsep seperti risiko peristiwa dan risiko relatif dalam hal investasi. Risiko peristiwa adalah bahaya faktual menempatkan uang ke dalam beberapa jenis investasi. Risiko relatif adalah peluang bahwa seseorang atau bisnis yang terpapar pada kondisi tertentu dapat menciptakan situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Dengan menggunakan persamaan matematis yang menilai kinerja investasi masa lalu, kondisi saat ini, dan arah pasar secara keseluruhan, investor memiliki probabilitas statistik untuk membuat keputusan keuangan yang baik.
Salah satu cara investor dapat melakukan lindung nilai terhadap potensi kerugian dalam risiko modal adalah dengan melakukan proses penguncian keuntungan. Jenis investasi tertentu, sering disebut opsi, memungkinkan seseorang atau bisnis untuk meningkatkan posisi terhadap risiko kerugian. Dua jenis opsi adalah opsi put dan call. Opsi Put memungkinkan investor untuk membangun investasi modal di mana dia mengunci harga perdagangan saat mereka memilih untuk menjual. Opsi panggilan adalah kebalikannya, mengunci harga di mana dia dapat membeli keamanan finansial.
Contoh paling umum dari risiko modal adalah pendanaan awal untuk bisnis. Ketika sebuah bisnis memulai operasinya, itu membutuhkan investasi tertentu. Investasi ini tidak selalu dapat diberikan hanya melalui pinjaman dari bank, tetapi juga membutuhkan investor yang percaya bahwa bisnis tersebut akan menghasilkan uang. Orang dan bisnis memasok sejumlah dana ke bisnis dengan membeli saham dalam perusahaan, yang diharapkan meningkat jika bisnis berhasil atau jatuh jika bisnis gagal. Ketika situasi akhirnya berkembang, konsep teori risiko-pengembalian membuahkan hasil bagi investor.