Apa itu Risiko Kredit Pihak Lawan?

Risiko kredit pihak lawan adalah risiko dalam transaksi keuangan yang melibatkan kredit bahwa pihak yang menerima kredit tidak akan memenuhi kewajiban keuangannya. Ini adalah risiko yang ditanggung oleh pemberi pinjaman bahwa pembayaran kembali pinjaman yang dikeluarkan tidak akan pernah dilakukan. Karena pemberi pinjaman dapat menderita kerugian finansial yang serius dari pinjaman yang gagal bayar, mereka biasanya sangat berhati-hati untuk menganalisis dengan cermat kemampuan peminjam mereka untuk membayar kembali pinjaman mereka. Selain itu, risiko kredit pihak lawan ikut bermain dengan derivatif, yang merupakan pengaturan investasi antara dua pihak di mana kontrak mengharuskan transaksi terjadi di beberapa titik di masa depan.

Sebagian besar dunia bisnis modern dilakukan oleh satu pihak yang mengeluarkan beberapa bentuk kredit kepada pihak lain. Ini berarti bahwa peminjam dapat melakukan pembelian atau menerima pinjaman sambil berjanji untuk membayar di kemudian hari. Tentu saja, ada risiko bahwa peminjam tidak akan pernah membayar kembali pinjamannya. Ini dikenal sebagai risiko kredit pihak lawan, yang merupakan perhatian signifikan bagi semua jenis pemberi pinjaman.

Ada cara bagi pemberi pinjaman untuk mengurangi risiko kredit pihak lawan. Salah satu caranya adalah dengan memiliki pihak ketiga yang menjadi saksi pengaturan pinjaman dan setuju untuk menengahi proses pinjaman. Metode mediasi pinjaman ini sering digunakan bersama dengan agunan, yang merupakan sesuatu yang berharga yang ditawarkan peminjam sebagai jaminan pinjaman. Jika pinjaman tidak dilunasi, pihak ketiga yang menengahi dapat turun tangan dan mengklaim agunan atas nama pemberi pinjaman.

Beberapa pemberi pinjaman ingin menawarkan pinjaman tanpa jaminan, artinya tidak ada jaminan yang ditawarkan. Dengan demikian, pemberi pinjaman ini harus menemukan cara alternatif untuk mengurangi risiko kredit pihak lawan. Cara paling umum untuk mencapai hal ini adalah dengan melakukan pemeriksaan kredit menyeluruh terhadap calon peminjam. Dengan mengetahui riwayat kredit masa lalu dari peminjam tertentu, pemberi pinjaman dapat menentukan kemungkinan peminjam tersebut membayar kembali pinjamannya. Pemeriksaan kredit dapat menyebabkan pemberi pinjaman menolak pinjaman atau menawarkan pinjaman dengan pembayaran bunga lebih tinggi untuk menyeimbangkan risiko.

Dalam dunia investasi, derivatif adalah investasi yang paling sering membawa risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk). Hal ini karena derivatif biasanya kontrak untuk melakukan transaksi yang melibatkan beberapa keamanan yang mendasari di masa mendatang, yang meningkatkan kemungkinan bahwa salah satu pihak tidak akan menindaklanjuti pada tanggal yang telah ditentukan. Derivatif yang diperdagangkan di bursa, yang diperdagangkan melalui bursa pusat regulasi, mengurangi risiko ini bagi para pedagang. Sebaliknya, kontrak derivatif yang diperdagangkan dalam apa yang disebut pasar over-the-counter memiliki pertukaran mediasi dan karenanya menimbulkan risiko kredit yang jauh lebih besar.