Apa itu Risiko Inflasi?

Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa naik, mengurangi daya beli uang dalam suatu perekonomian. Ketika ada risiko inflasi, ada kemungkinan inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh para ekonom dan analis keuangan. Risiko semacam ini dapat sangat merusak investasi jangka panjang seperti saham dan obligasi. Suatu investasi dapat kehilangan nilainya selama beberapa tahun jika uang dalam investasi tersebut kehilangan daya belinya. Risiko inflasi sangat berbahaya karena tidak ada cara untuk menghindarinya karena uang itu sendiri kehilangan nilainya, bahkan jika tidak diinvestasikan dalam saham berisiko.

Individu dan bisnis dengan portofolio investasi sering disarankan untuk berinvestasi dengan cerdas untuk menghindari masalah yang terkait dengan risiko inflasi. Mungkin bermanfaat untuk melihat risiko semacam ini dalam hal risiko jangka pendek dan jangka panjang. Inflasi sering terjadi di sebagian besar ekonomi, yang berarti inflasi jangka pendek seringkali kecil dan tidak dapat dihindari, dan umumnya hanya menyebabkan saham atau obligasi kehilangan pengembalian selama satu atau dua tahun. Namun, begitu uang mendapatkan kembali daya belinya, nilai saham atau obligasi bisa naik lagi, yang berarti inflasi jangka panjang hampir tidak merusak seperti inflasi jangka pendek.

Investasi komoditas terkadang direkomendasikan kepada investor sebagai cara yang baik untuk menghindari risiko inflasi. Komoditas adalah bahan seperti minyak dan logam yang biasa dibeli oleh industri. Pada saat inflasi, nilai komoditas tersebut naik, artinya investasi pada komoditas tersebut dapat menghasilkan return yang lebih tinggi dibandingkan saham dan obligasi di pasar modal. Pakar lain percaya bahwa mengandalkan investasi komoditas juga bisa berbahaya, karena tidak memiliki nilai jika tidak dibeli. Juga, beberapa ahli berpendapat bahwa inflasi yang disebabkan oleh biaya yang lebih tinggi dari beberapa komoditas mungkin pada akhirnya menurunkan nilai komoditas lainnya.

Sejumlah faktor, seperti kerusuhan politik dan kelangkaan sumber daya, dapat menyebabkan tingkat risiko inflasi yang tinggi. Dalam beberapa kasus, psikologi inflasi adalah penyebab inflasi. Ini adalah fenomena di mana konsumen berinvestasi di pasar logam mulia dan komoditas, seperti minyak dan emas, karena takut akan inflasi. Dengan mengambil uang dari pasar modal saham, obligasi, dan aset jangka panjang lainnya, mereka akhirnya benar-benar menciptakan inflasi yang mereka coba hindari dengan menaikkan nilai komoditas dan menurunkan daya beli uang mereka.