Belut pita, juga dikenal sebagai belut Bernis atau Rhinomuraena quaesita, adalah spesies belut moray yang berasal dari Samudra Pasifik dan Hindia. Tubuhnya yang ramping dan sirip punggungnya yang lebar memberikan penampilan yang datar seperti pita dari namanya, dan belut pita dewasa akan tumbuh hingga panjangnya lebih dari 3 kaki (sekitar 100 cm). Belut pita mungkin paling dikenali dari lubang hidungnya yang melebar dan berbentuk kipas.
Di alam liar, belut pita dapat hidup selama 20 tahun atau lebih. Selama hidupnya, belut pita akan berubah warna bahkan jenis kelamin. Sampai belut mencapai usia dewasa, warnanya hitam dengan sirip punggung kuning cerah. Saat belut mulai dewasa, ia menjadi jantan, dan tubuh hitamnya berubah menjadi biru. Ketika tubuh belut menguning dengan sirip hitam, ia telah mencapai tahap betina.
Ciri lain yang tidak biasa dari belut pita adalah penempatan organ-organnya. Ginjal dan sebagian besar organ reproduksi berada di belakang anus belut. Tidak ada vertebrata lain yang memiliki organ yang terletak dengan cara ini.
Belut pita tampaknya cukup agresif dan bahkan mungkin tampak marah. Mulutnya terus terbuka, tampak berkeliaran dan siap menyerang. Faktanya, belut ini membuka mulutnya untuk bernafas, bukan untuk berburu. Di alam liar, belut pita lebih suka bersembunyi di bebatuan atau di bawah pasir. Untuk memberi makan, mereka lebih suka menyerang ikan kecil yang tersesat terlalu dekat.
Pemilik akuarium dan penggemar ikan dapat membeli belut pita dari toko hewan peliharaan, dan warnanya yang cerah menjadikannya tambahan yang menarik, tetapi sangat sulit dipelihara. Bahkan dengan pasokan ikan pengumpan yang baik, belut pita biasanya akan kelaparan di penangkaran. Paling sering, belut hanya akan menolak makan dan akan mati dalam waktu sekitar satu bulan. Belut pita umumnya tidak direkomendasikan untuk penangkaran.
Bagi mereka yang bertekad untuk mencoba memelihara belut pita di penangkaran, ada beberapa langkah yang dapat meningkatkan peluang belut. Menyediakan tempat persembunyian, pasir tiga inci di dasar tangki, tumpukan batu atau bahkan gua buatan dapat membantu belut merasa lebih aman dan membuatnya lebih mungkin untuk makan. Persediaan ikan pengumpan yang baik seperti guppy atau molly akan dibutuhkan, dan akuarium yang lebih kecil akan membantu menjaga makanan tetap dekat dengan belut. Ikan pemangsa lainnya tidak boleh ditempatkan bersama belut, karena mereka cenderung mengejar ikan pengumpan sebelum belut siap.