Retorika visual adalah bidang studi dan praktik dalam retorika yang didasarkan pada kemampuan gambar tidak hanya untuk memiliki efek estetika tetapi juga untuk menyampaikan makna. Retorika secara tradisional didasarkan pada penggunaan kata-kata, baik dalam ucapan atau tulisan, untuk menyampaikan makna dalam beberapa bentuk, seperti dalam pameran atau argumen. Bidang retorika visual berusaha untuk mengeksplorasi berbagai cara di mana gambar dapat bekerja menuju tujuan yang sama. Gambar seorang politisi dalam iklan kampanye, misalnya, mungkin menunjukkan dia membacakan cerita untuk anak-anak. Ini mengomunikasikan, tanpa menggunakan kata-kata, bahwa politisi peduli terhadap anak-anak dan masyarakat.
Selain penggunaan gambar, retorika visual menekankan pentingnya tata letak dan tampilan elemen dalam presentasi yang diberikan. Tipografi, misalnya, merupakan bagian penting dari retorika visual; teks yang disajikan dalam font buku komik mungkin tidak akan dianggap serius seperti teks yang disajikan dalam font yang lebih kaku dan seragam. Penataan berbagai elemen pada halaman juga sangat penting, karena penempatan menentukan apa yang akan dilihat orang dan kapan akan melihatnya. Ini bisa menjadi sangat penting untuk persepsi keseluruhan dari teks atau presentasi yang diberikan.
Biasanya, retorika visual berfungsi terutama untuk menekankan dan memperjelas teknik retorika yang lebih tradisional. Gambar seorang politisi yang menunjukkan kualitas yang baik, misalnya, dapat menyertai sebuah paragraf tentang berbagai kualitas baiknya. Informasi yang terkandung dalam teks didukung oleh gambar, dan teks mempertajam dan memperjelas makna yang disampaikan oleh gambar. Namun, dalam beberapa kasus, sebagian besar gambar dapat berdiri sendiri dengan sedikit atau tanpa dukungan dari teks. Ini terutama benar ketika mereka menonjolkan atau secara kontekstual terkait dengan tempat atau orang terkenal, karena sedikit atau tidak ada klarifikasi tambahan yang mungkin diperlukan.
Pentingnya retorika visual dalam budaya modern tidak dapat diremehkan mengingat banyaknya informasi yang ditemui kebanyakan orang selama sehari. Orang cenderung tidak menginvestasikan waktu untuk membaca atau memeriksa sesuatu kecuali mereka diberi alasan yang baik untuk melakukannya. Halaman teks biasa cenderung tidak menarik perhatian siapa pun. Teknik dalam retorika visual, kemudian, digunakan untuk menarik perhatian pada potongan informasi tertentu. Dalam beberapa kasus, gambar dan desain berdasarkan teknik retorika visual digunakan untuk menyampaikan informasi tanpa kata-kata, sehingga memungkinkan orang untuk menerima pesan secara pasif atau dengan waktu atau energi yang minimal.