Restorasi furnitur antik biasanya merupakan jenis perbaikan atau pembersihan furnitur yang berupaya mengembalikan furnitur antik ke tampilannya saat baru. Jenis restorasi ini biasanya dimaksudkan untuk menjadi non-invasif dan membiarkan sebagian besar perabot tetap utuh bila memungkinkan. Ini dapat mencakup perbaikan fisik, pembersihan, penggantian bagian yang rusak, dan perubahan kosmetik kecil lainnya yang dimaksudkan untuk mengembalikan bagian tersebut ke keadaan yang menyerupai tampilan aslinya. Restorasi furnitur antik bisa cukup sederhana atau cukup rumit, tergantung pada pekerjaan yang dilakukan, dan meskipun dapat menambah nilai pada beberapa bagian, itu juga dapat sangat mengurangi nilai bagian lainnya.
Secara umum, istilah “furniture antik” biasanya mengacu pada furnitur yang berusia setidaknya beberapa dekade dan sering juga merujuk pada furnitur yang berusia ratusan tahun. Ini adalah istilah yang agak subjektif, bagaimanapun, dan dapat digunakan oleh orang yang berbeda untuk merujuk ke banyak item yang berbeda. Restorasi furnitur antik biasanya digunakan ketika furnitur yang lebih tua ditemukan atau dibeli yang cukup usang karena usia dan mungkin terlihat kotor secara umum. Ini bisa sesederhana membersihkan kotoran dari meja, atau serumit seperti memasang kembali bagian atas meja, memperbaiki kaki meja, dan memoles ulang seluruh bagian.
Restorasi furnitur antik biasanya ditujukan untuk mengembalikan furnitur ke tampilan dan fungsinya saat pertama kali dibuat. Pembaruan dan perubahan besar juga dapat dilakukan, tetapi ini biasanya tidak disebut sebagai “restorasi” dan biasanya tidak disukai oleh kolektor furnitur. Jika perabot tertentu sangat langka atau berfungsi sebagai contoh yang sangat baik dari periode atau pembuat furnitur tertentu, maka pemugaran biasanya harus dilakukan oleh seorang profesional. Sementara kolektor furnitur amatir dapat melakukan restorasi furnitur antik pada sepotong, itu bisa menjadi proses yang rumit.
Sifat dari sebuah furnitur dan restorasi yang dilakukan padanya dapat sangat mempengaruhi nilai dari objek tersebut. Sementara penumpukan kotoran dan debu pada perabot mungkin terlihat tidak diinginkan oleh sebagian orang, hal itu sering disebut sebagai “patina” dan menghilangkannya selama restorasi furnitur antik dapat sangat mengurangi nilai sebuah barang. Penilaian profesional seringkali dapat memberi seseorang gambaran tentang pekerjaan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan nilai suatu barang, dan jenis pekerjaan apa yang harus dihindari agar tetap berharga.