Reseptor muskarinik adalah struktur yang ditemukan di membran beberapa sel yang responsif terhadap muskarinik, di antara beberapa senyawa kimia lainnya. Struktur ini berperan penting dalam fungsi sistem saraf parasimpatis, yang meliputi jaringan kelenjar, otot jantung, dan jaringan otot polos. Salah satu cara di mana reseptor muskarinik berfungsi dalam pengaturan detak jantung, bersama dengan beberapa proses lain dalam tubuh.
Struktur ini adalah bagian dari keluarga protein yang lebih besar yang dikenal sebagai reseptor asetilkolin atau reseptor kolinergik, karena mereka merespons asetilkolin. Jenis utama reseptor kolinergik lainnya adalah reseptor nikotinik. Seperti protein lain yang ditemukan di membran sel, reseptor muskarinik peka terhadap sejumlah senyawa kimia berbeda yang dapat memicu berbagai respons. Respons ini juga dapat dibuat secara artifisial dengan penggunaan obat-obatan yang bertindak sebagai antagonis reseptor muskarinik atau agonis reseptor muskarinik, tergantung pada efek obat yang diinginkan.
Reseptor asetilkolin muskarinik memiliki sejumlah isoform yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh. Isoform ini telah diidentifikasi oleh para peneliti yang mempelajari berbagai jenis jaringan dalam tubuh dengan tujuan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana fungsi tubuh. Semua isoform bekerja dengan memicu pembukaan saluran ion dengan reaksi bertingkat, tidak seperti reseptor nikotinik, yang membuka saluran ion secara langsung untuk memungkinkan impuls berjalan dengan bebas. Orang dapat menganggap reseptor muskarinik sebagai bel pintu yang terletak di apartemen; ketika seseorang berdering dari bawah, orang di apartemen dapat mengaktifkan bel untuk mengizinkan tamu masuk, daripada reseptor nikotinik, yang membuka pintu secara langsung.
Muscarine merangsang reseptor muskarinik, sementara atropin menekannya. Memahami senyawa mana yang mempengaruhi protein ini dan bagaimana senyawa ini bekerja penting bagi peneliti farmasi yang ingin mengembangkan produk yang mampu menargetkan reseptor muskarinik. Atropin, misalnya, digunakan untuk melebarkan pupil mata untuk pemeriksaan mata.
Selain dirangsang atau ditekan oleh obat-obatan dan zat yang dihasilkan oleh tubuh sebagai bagian dari sistem pengaturan kompleks tubuh, reseptor ini juga dapat bereaksi terhadap bagian dari makanan manusia atau terhadap racun yang dikonsumsi orang. Racun ini dapat diproduksi oleh organisme seperti tanaman, jamur, dan bakteri, dan ketika mereka masuk ke dalam tubuh, mereka memicu aktivitas reseptor muskarinik, terkadang menghasilkan gejala yang sangat tidak menyenangkan. Misalnya, senyawa seperti belladonna dan jimsonweed mengandung atropin, menjelaskan efek yang dialami oleh orang yang mengonsumsi senyawa ini, sengaja atau tidak.