Remediasi air tanah adalah jenis pembersihan lingkungan yang berfokus pada penanganan pencemaran pasokan air tanah. Tujuan dari rencana remediasi air tanah adalah untuk mengubah air yang tercemar menjadi air bersih, atau untuk menampung air yang tercemar agar masyarakat tidak terkena bahaya dan mencegah penyebaran pencemar. Secara klasik, kegiatan ini dilakukan oleh instansi pemerintah, meskipun perusahaan swasta juga menawarkan layanan remediasi bagi orang dan organisasi yang peduli dengan air tanah yang terkontaminasi.
Langkah pertama dalam remediasi air tanah melibatkan identifikasi kontaminan yang membuat air tanah menjadi tidak bersih. Identifikasi penting karena rencana remediasi akan bervariasi, tergantung pada jenis polusi yang terlibat. Ini juga memungkinkan orang yang melakukan administrasi untuk mengidentifikasi sumber polusi, karena mengatasi sumbernya adalah bagian penting dari rencana remediasi.
Setelah sumber diidentifikasi, rencana remediasi dapat dikembangkan. Rencana remediasi biasanya melibatkan pemindahan atau penahanan sumber sehingga kontaminasi tidak dapat berlanjut, bersamaan dengan pembersihan air tanah itu sendiri untuk menghilangkan polutan. Sejumlah pendekatan dapat digunakan termasuk memasukkan mikroorganisme yang akan memakan kontaminan, penyaringan agresif, atau perlakuan kimia untuk menetralkan kontaminan. Jika air tanah atau sumbernya tidak dapat dibersihkan, maka pencemaran perlu dilakukan untuk mencegah penyebarannya.
Remediasi air tanah penting karena sejumlah alasan. Karena air minum adalah sumber daya yang terbatas, pembersihan air tanah dapat membebaskan persediaan untuk irigasi atau minum, sehingga mengurangi beban persediaan air. Pembersihan lingkungan juga bermanfaat bagi lingkungan alam, dengan memastikan bahwa tanaman dan hewan tidak terluka akibat paparan kontaminan. Air yang tercemar obat-obatan, misalnya, dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada ikan yang dapat menyebabkan penurunan populasi ikan, sehingga mengganggu ekosistem alam.
Membayar untuk remediasi air tanah bisa menjadi sangat mahal, karena air sangat sulit untuk diolah. Menelusuri sumber kontaminasi dapat mengungkapkan pihak yang bertanggung jawab, seperti perusahaan yang telah melepaskan kontaminan ke saluran air, dan perusahaan ini mungkin diwajibkan untuk membayar pembersihan. Jika pihak yang bertanggung jawab telah keluar dari bisnis atau tidak dapat diidentifikasi, pemerintah mungkin diminta untuk turun tangan dan membayar proses remediasi. Sejumlah pemerintah di seluruh dunia kini mewajibkan perusahaan untuk memiliki asuransi lingkungan, sehingga jika perusahaan tersebut bertanggung jawab atas perbaikan lingkungan, pemerintah tidak perlu membayarnya.