Relativitas linguistik adalah istilah yang agak ilmiah untuk cara manusia menggunakan bahasa. Ide ini berteori bahwa bahasa mengontrol proses berpikir orang-orang yang menggunakannya dengan cara tertentu yang kuat. Konsep ini digunakan secara luas dalam linguistik dan bidang terkait sebagai bagian dari pemeriksaan peran bahasa dalam fungsi kognitif.
Dalam konsep umum relativitas linguistik, ada dua aliran pemikiran utama. Salah satunya adalah versi relativitas di mana bahasa merupakan kekuatan dominan dalam cara orang memandang dan berpikir tentang dunia pada umumnya. Jenis relatif yang berbeda untuk linguistik kurang memberikan dampak dominan oleh bahasa pada penggunanya.
Meskipun para ahli melihat relativitas linguistik kembali ke abad kesembilan belas, banyak yang melihat kemunculannya yang sebenarnya pada abad kedua puluh. Beberapa orang menyebut prinsip ini sebagai hipotesis Sapir-Whorf, atau Whorfianisme, setelah ilmuwan sosial Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf. Komunitas ilmiah telah bereaksi dengan cara yang berbeda untuk pekerjaan ini sebagai gagasan luas tentang relativitas linguistik menerima perlakuan yang sangat berbeda dari berbagai ilmuwan dan ahli bahasa yang mempelajari dampak bahasa.
Pada tingkat yang paling dasar, relativitas linguistik dapat dijelaskan dengan cara yang sama seperti relativitas dalam fisika. Misalnya, teori relativitas Einstein dapat dilihat sebagai metafora di mana setiap orang atau makhluk hidup memegang jam mereka sendiri, dan setiap jam memiliki caranya sendiri untuk menentukan waktu. Dalam relativitas linguistik, setiap orang memiliki asosiasi internalnya sendiri untuk bahasa, dan kumpulan asosiasi ini membingkai cara individu memandang lingkungan di sekitarnya. Ketika para akademisi mempelajari relativitas semacam ini, mereka sering mencoba mengidentifikasi cara-cara spesifik bahasa bekerja pada pemikiran manusia, untuk memahami psikologi individu atau massa untuk berbagai aplikasi penelitian. Pengejaran penelitian dalam linguistik jenis ini sering melibatkan studi semiotika, yang merupakan studi tentang simbol dan dampaknya terhadap pemikiran.
Meskipun relativitas dalam linguistik adalah istilah yang sangat luas, para ilmuwan telah melakukan penelitian yang jauh lebih spesifik menggunakan ide ini dengan cara yang tepat. Ilmuwan linguistik kontemporer sering mempertanyakan kekuatan gagasan bahwa bahasa sebenarnya menentukan bagaimana orang mengklasifikasikan objek atau jenis proses pemikiran mendalam lainnya. Pandangan alternatif adalah bahwa faktor-faktor universal sedang bekerja, dan bahwa bahasa hanyalah kekuatan sekunder dalam mengarahkan jenis referensi kita yang paling penting. Yang lain bahkan akan berpendapat sebaliknya, bahwa ciri-ciri bahasa sebenarnya ditentukan oleh pengalaman kolektif masyarakat atau budaya tertentu.