Rektus medial adalah otot yang terletak di rongga mata. Otot ini bekerja dalam semacam sistem katrol dan, bersama dengan otot ekstraokular lainnya, membantu mengontrol gerakan mata tertentu. Peran rektus medial dalam gerakan mata adalah adduksi. Artinya, mata bergerak ke arah dalam, seperti ke arah hidung. Beberapa kondisi medis berpotensi mengganggu fungsi otot mata yang penting ini.
Suplai saraf ke otot rektus medial disediakan oleh saraf okulomotor, juga disebut sebagai saraf kranial ketiga. Saat bekerja untuk mengontrol sebagian besar gerakan mata itu sendiri, saraf ini juga menyediakan fungsi lain. Saraf okulomotor juga bertanggung jawab untuk menahan kelopak mata dalam posisi terbuka selain menyempitkan pupil.
Kelumpuhan rektus medial adalah kondisi medis yang diketahui memiliki efek buruk pada otot rektus medial. Kondisi ini sering terjadi ketika telah terjadi cedera otak traumatis. Kerusakan pada saraf okulomotor menyebabkan saraf dan terkadang kelumpuhan otot. Gerakan mata yang tidak tepat dan penglihatan ganda adalah gejala khas dari kondisi ini. Obat-obatan terkadang membantu dalam mengurangi gejala yang mengganggu, meskipun intervensi bedah terkadang diperlukan.
Esotropia adalah kondisi lain yang mempengaruhi otot rektus medial. Dalam kondisi ini, pasien menunjukkan apa yang biasa disebut dengan juling. Artinya, mata, atau kadang-kadang kedua mata, berputar ke dalam posisi ke dalam. Ini umumnya dikenal sebagai mata juling. Prosedur bedah yang disebut resesi rektus medial sering digunakan dalam upaya untuk memperbaiki kondisi ini.
Fraktur dinding medial terkadang terjadi ketika ada semacam trauma wajah. Jenis fraktur ini adalah penyebab umum lain dari kerusakan pada otot rektus medial. Lantai orbital biasanya terpengaruh bersama dengan dinding medial itu sendiri. Pembengkakan dan perubahan warna kulit seringkali merupakan satu-satunya tanda luar bahwa jenis fraktur ini telah terjadi. Sementara gejala terkadang sembuh dengan sendirinya, pembedahan sangat sering diperlukan.
Ketebalan otot abnormal yang melibatkan rektus medial kadang-kadang ditemukan pada pasien dengan Penyakit Grave, meskipun dapat muncul tanpa tanda-tanda penyakit. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit serta gangguan penglihatan. Penggunaan obat-obatan seperti obat tetes mata bersamaan dengan penggunaan pelembab udara seringkali cukup untuk meredakan gejala yang mengganggu pada mereka dengan kasus ringan dari kondisi ini. Radiasi atau pembedahan hanyalah cara pengobatan yang diperlukan dalam kasus yang jarang terjadi yang tidak merespon pengobatan yang lebih konservatif.