Refrains adalah pengulangan kata, frasa, atau kalimat dalam puisi atau lagu, biasanya di akhir setiap bait atau bait. Tujuan dan fungsi dari refrein dalam sebuah puisi bervariasi, dengan tujuan utama biasanya untuk menetapkan meter atau untuk membangun kembali nada atau suasana. Refrain memberi penekanan khusus pada apa yang sedang diulang, sering kali untuk menunjukkan narasi atau perubahan progresif dalam makna saat setiap bait mengalir ke bait berikutnya. Kadang-kadang, itu hanya berfungsi sebagai istirahat yang menyenangkan bagi pembaca atau untuk bertindak sebagai semacam pengisi. Fungsi yang terakhir ini lebih khas musik.
Perangkat ini ditemukan dalam banyak teks dan lirik kuno. Faktanya, refrein ditemukan bahkan di dalam Kitab Orang Mati Mesir kuno. Bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani kuno juga menggunakan reff dalam syair-syair mereka. Kata menahan diri berasal dari bahasa Latin refringere, yang berarti “mematahkan kembali.” Hal ini menunjukkan kecenderungan reff untuk memisahkan diri dari ayat dan membawa citra kembali ke waktu sebelumnya baris itu diulang. Itu juga berasal dari istilah selanjutnya dari bahasa Prancis, refreendre, yang diterjemahkan menjadi “periksa” atau “ulangi.”
Bentuk pengulangan serupa lainnya seperti sestina, villanelle atau pantoum sering dibandingkan dengan penataan refrein. Sebuah sestina adalah puisi yang sangat terstruktur yang melibatkan enam baris dan enam bait di mana setiap bait diakhiri dengan enam kata yang sama dalam urutan yang berbeda-beda. Villanelles dan pantoum mengulangi beberapa baris di setiap bait puisi, bukan hanya baris tunggal seperti dalam refrein.
Beberapa penulis mempertanyakan pentingnya menahan diri. Diyakini bahwa pengulangan sebenarnya dapat mengurangi pentingnya frasa dan membuat puisi tampak berlebihan dan dapat diprediksi. Sebagian besar penulis dan pembaca puisi percaya bahwa repetisi justru lebih berperan sebagai jeda yang menyenangkan dalam karya yang juga dapat menambah antisipasi dan keinginan untuk mengungkapkan perubahan makna di balik baris yang diulang pada setiap bait.
Sementara refrein mengulang kata, frasa, atau seluruh kalimat, tidak harus mengulang kata yang sama persis setiap saat. Dalam beberapa refrein, satu atau dua kata dapat diganti. Dalam hal ini, penting bahwa garis yang diulang mempertahankan ritme metrik yang sama. Refrains juga ditemukan di beberapa syair bebas, biasanya untuk menetapkan pemisahan yang pasti antara syair bebas dan prosa bila digabungkan bersama. Dalam hal ini, itu juga menyatukan keduanya.