Apa itu Realisme Hukum?

Realisme hukum adalah filsafat hukum yang berasal dari abad ke-XNUMX. Sebagai filsafat hukum yang cukup modern, realisme hukum membawa jenis perspektifnya ke praktik hukum modern dan sistem hukum nasional negara-negara modern. Salah satu aspek utama dari realisme hukum adalah bahwa ia membedakan dirinya dari pendekatan hukum yang lebih teknis.

Bentuk-bentuk realisme hukum menjadi populer baik di Amerika Serikat maupun di Skandinavia pada tahun 1900-an, dan beberapa elemen telah bertahan sejak itu. Filosofi ini mengkaji hukum dari perspektif “dunia nyata”, dan menyarankan bahwa bukan undang-undang aktual yang membentuk hasil hukum, tetapi apa yang akan ditegakkan oleh hakim dan apa yang akan diterima oleh komunitas hukum atau masyarakat umum. Pendekatan “realisme” terhadap undang-undang juga berpendapat bahwa hukum teknis seperti yang diatur dalam undang-undang seringkali salah dan mungkin tidak sesuai dengan beberapa prinsip umum yang dipegang oleh manusia.

Tokoh penting, termasuk hakim tingkat tinggi di beberapa negara, telah menganut realisme hukum selama bertahun-tahun. Filsafat hukum semacam ini bersaing dengan pendekatan “mechanical jurisprudence” yang menganggap peraturan perundang-undangan teknis sebagai hukum yang ideal untuk diperintah oleh hakim. Sebaliknya, pendekatan yang lebih intuitif memberikan lebih banyak kekuatan kepada hakim daripada legislator, setidaknya secara teori.

Realisme hukum sering menimbulkan perdebatan yang sehat dalam komunitas hukum atau program pendidikan hukum tentang apa yang “seharusnya” hukum itu. Satu gagasan serupa yang dimasukkan ke dalam perdebatan ini adalah gagasan tentang “aturan hukum yang lebih tinggi.” Argumen aturan hukum yang lebih tinggi memisahkan legislasi pemerintah nasional dari prinsip-prinsip moralitas, kesusilaan, dan perlakuan manusiawi terhadap individu; ia berusaha menunjukkan bagaimana yang pertama mungkin bersalah dalam berbagai cara, atau, dalam pengaturan hukum, tunduk pada prinsip yang lebih tinggi dalam praktik, yaitu di pengadilan.

Selain menjadi alat untuk berdebat tentang struktur hukum dalam peran hukum dalam masyarakat, gagasan realisme hukum dapat membantu orang luar menganalisis sistem hukum dengan berbagai cara. Bagian dari apa yang membuat ide ini berkembang adalah perbedaannya dari pandangan empiris sederhana tentang hukum, dan bagi mereka yang berada di luar sistem, pendekatan realisme hukum bisa sangat berguna dalam menilai tidak hanya maksud undang-undang, tetapi juga hasil aktualnya. Jurnalis dan orang lain yang mempertimbangkan undang-undang dapat menemukan konsep hukum realisme, dan konsep terkait, sebagai dasar terbaik untuk analisis perubahan hukum, dan opini terkait hukum.