Rasio Treynor adalah alat statistik yang dapat digunakan individu untuk mengukur kinerja portofolio investasi mereka. Tujuan dari rasio Treynor adalah untuk menghitung pengembalian portofolio keuangan yang tidak memiliki risiko yang dapat didiversifikasi. Fitur lain dari rasio ini adalah penggunaan risiko sistematis, yang didefinisikan sebagai risiko bawaan yang ditemukan di seluruh pasar investasi. Pengembang rasio ini adalah Jack L. Treynor, seorang profesional investasi Amerika. Dia kuliah di Universitas Harvard sebagai jurusan matematika dan membantu menciptakan model penetapan harga aset modal.
Rasio Treynor menggunakan tiga angka berbeda dalam perhitungannya: tingkat pengembalian rata-rata portofolio, pengembalian rata-rata untuk investasi bebas risiko, dan beta portofolio. Sementara dua bagian pertama cukup mendasar, beta adalah teori investasi yang agak unik dan kompleks. Singkatnya, beta adalah angka khusus untuk setiap saham yang menunjukkan pengembalian saham terhadap pasar keuangan. Dalam teori investasi, pasar saham memiliki beta 1.0; saham dengan beta lebih dari 1.0 bergerak lebih dari pasar sementara beta kurang dari 1.0 menunjukkan saham akan bergerak kurang dari keseluruhan pasar. Misalnya, asumsikan saham memiliki beta 2.0. Ketika seluruh pasar naik 5 persen, saham akan naik 10 persen. Kebalikannya juga benar, di mana saham akan jatuh dua kali lipat saat pasar turun.
Untuk menghitung rasio Treynor, asumsikan sebagai berikut: portofolio saham memiliki pengembalian rata-rata tiga tahun sebesar 15 persen, rata-rata tiga tahun dari investasi bebas risiko adalah 5 persen, dan portofolio memiliki total beta 1.5. Investasi bebas risiko dalam rasio ini biasanya obligasi pemerintah, dengan asumsi pemerintah stabil dan kondisi ekonomi relatif menguntungkan. Sementara investasi lain dapat dianggap bebas risiko, obligasi treasury biasanya merupakan investasi yang paling umum. Rumus untuk rasio Treynor adalah pengembalian portofolio dikurangi pengembalian investasi bebas risiko dibagi dengan beta portofolio. Dengan menggunakan gambar di atas, rasio Treynor portofolio adalah 9.0 (15 – 5 / 1.5). Semakin tinggi hasil rasio, semakin baik kinerja portofolio.
Rasio ini dapat memberikan indikator historis yang baik ketika mengukur kinerja portofolio. Namun, seperti semua alat ukur investasi, rumusnya hanya sebaik informasi dalam rumus. Selain itu, menggunakan beta menghilangkan risiko total — atau standar deviasi — dari portofolio. Meskipun angka-angka ini penting, manfaat menggunakan beta adalah bahwa itu sudah tersedia di sebagian besar situs web keuangan, memungkinkan pengguna untuk menghitung rumus dengan cepat.