Apa itu Rasio Seleksi?

Rasio seleksi adalah konsep yang digunakan oleh profesional sumber daya manusia (SDM) bisnis untuk membantu membuat pilihan yang lebih baik mengenai perekrutan pelamar untuk posisi pekerjaan. Menghitung rasio seleksi melibatkan pembagian jumlah pelamar yang direncanakan bisnis untuk direkrut dengan jumlah total pelamar untuk posisi yang terbuka. Spesialis kepegawaian dan manajer SDM lebih memilih rasio seleksi yang rendah karena itu berarti mereka dapat bersikap bijaksana selama proses perekrutan mereka. Namun, rasio yang rendah juga meningkatkan kemungkinan pelamar yang kuat dan memenuhi syarat perlu ditolak.

Manajer SDM sangat berhati-hati dalam proses perekrutan, karena bisnis biasanya hanya seproduktif karyawan yang bekerja di sana. Sementara perekrutan bisa menjadi proses yang panjang dan sulit, pertimbangan mutlak diperlukan untuk memastikan bahwa pelamar yang tepat akan dipilih. Mereka yang bertanggung jawab atas perekrutan sering kali menggunakan metode pengujian pelamar yang seakurat mungkin dalam hal memprediksi kesuksesan pekerjaan. Dalam banyak kasus, peluang terbaik untuk merekrut pelamar yang baik bergantung pada pencapaian rasio seleksi yang baik.

Sebagai contoh rasio seleksi, bayangkan sebuah perusahaan memutuskan untuk membuka cabang baru yang membutuhkan 20 pekerja baru. Angka ini menjadi pembilang dalam persamaan rasio. Setelah posisi diposting, 100 orang melamar pekerjaan. 100 sekarang adalah penyebutnya. 20 dibagi 100 meninggalkan rasio, dalam hal ini, 0.2, yang berarti bahwa 20 persen dari semua pelamar akan dipekerjakan.

Profesional SDM lebih memilih rasio seleksi yang rendah karena itu berarti mereka bisa sangat selektif dalam perekrutan mereka. Rasio yang rendah dapat dicapai dengan merekrut hanya beberapa posisi atau dengan mengumpulkan banyak pelamar. Ketika jumlah pekerjaan terbuka dan jumlah pelamar semakin dekat, rasionya meningkat. Hal ini pada gilirannya meningkatkan kemungkinan mempekerjakan individu yang mungkin tidak memiliki kandidat yang paling diinginkan.

Dengan menggunakan metode pengujian tertentu yang akurat untuk perekrutan, dan menggabungkannya dengan rasio seleksi yang rendah, profesional HR bisnis dapat secara praktis dijamin tingkat keberhasilan yang tinggi untuk karyawan baru mereka. Namun, jika rasio rendah disertai dengan metode pengujian yang tidak akurat, ini dapat menjadi masalah bagi profesional SDM karena menyisakan lebih sedikit ruang untuk kesalahan. Hal ini dapat mengakibatkan pelamar yang memenuhi syarat ditolak demi pelamar yang tidak memenuhi syarat, yang menyebabkan dampak signifikan pada produksi dan kesuksesan bisnis secara keseluruhan.