Apa itu Rasio Leverage?

Rasio leverage adalah perbandingan kombinasi hutang, ekuitas, aset dan pembayaran bunga perusahaan untuk memastikan solvabilitas jangka panjang dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage, atau gearing, mengacu pada penggunaan pinjaman atau bentuk lain dari utang untuk membiayai akuisisi atau investasi. Tujuan menggunakan opsi pembiayaan ini adalah untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat bunga pinjaman dan memperbesar keuntungan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi dianggap berisiko dan sangat rentan terhadap kemerosotan ekonomi karena mereka harus terus memenuhi kewajiban utang meskipun produksi atau penjualannya buruk.

Tiga formula rasio leverage yang paling umum digunakan adalah rasio utang terhadap ekuitas, rasio utang, dan rasio cakupan bunga. Rasio leverage yang dapat diterima ditentukan dengan membandingkan rasio entitas lain dalam industri yang sama. Mereka juga ditentukan dengan melacak rasio yang sama untuk satu perusahaan dari waktu ke waktu.

Rasio hutang terhadap ekuitas adalah rasio leverage yang paling umum digunakan, memberikan ukuran kewajiban perusahaan dalam kaitannya dengan dana yang diberikan oleh pemegang saham. Proporsi kapitalisasi pemegang saham yang lebih besar memberikan jaring pengaman dan dipandang sebagai tanda kekuatan finansial. Rasio ini dihitung dengan membagi total hutang dengan total ekuitas pemegang saham. Semakin rendah angkanya, semakin sedikit gearing atau leverage yang digunakan perusahaan. Karena rasio leverage digunakan untuk menilai solvabilitas jangka panjang, banyak perusahaan mengurangi hutang usaha, hutang jangka pendek, dari total angka hutang sebelum menyelesaikan perhitungan rasio.

Jenis rasio leverage lainnya, rasio utang atau rasio utang terhadap aset, menunjukkan berapa porsi aset perusahaan yang dibiayai oleh utang. Rasio hutang ditentukan dengan membagi total hutang perusahaan dengan total asetnya. Rasio hutang yang lebih tinggi menandakan tingkat leverage yang lebih tinggi yang digunakan oleh perusahaan. Kewajiban operasi sering dikurangkan dari total hutang sebelum menghitung rasio.

Atau, rasio cakupan bunga menunjukkan kemudahan relatif di mana perusahaan dapat membayar bunga yang terkait dengan utangnya. Rumus tersebut membagi jumlah yang diperoleh per saham dengan beban bunga, sebelum bunga dan pajak dikurangkan dari pendapatan. Secara umum, rasio cakupan bunga kurang dari dua adalah tanda bahaya bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban bunganya. Rasio ini dipantau sebagai indikator penting dari kelangsungan hidup perusahaan karena bahkan perusahaan yang sangat berhutang mungkin dapat melakukan pembayaran bunganya. Setelah rasio ini turun, default atau kebangkrutan mungkin sudah dekat.