Apa itu Rasio Hutang terhadap Pendapatan?

Rasio hutang terhadap pendapatan adalah perbandingan sederhana dari pendapatan yang dihasilkan dalam periode tertentu dengan jumlah hutang yang harus dibayar selama periode yang sama. Biasanya, rasio utang terhadap pendapatan dihitung untuk periode satu bulan, memberikan gambaran tentang apa yang harus diperoleh untuk membayar kewajiban bulanan. Rasio hutang terhadap pendapatan sangat membantu dalam menentukan berapa banyak hutang tambahan yang dapat diasumsikan tanpa menimbulkan kesulitan keuangan.

Memahami hubungan antara utang dan pendapatan sangat membantu dalam beberapa cara berbeda. Untuk orang-orang yang mencoba mengembangkan anggaran bulanan yang dapat diterapkan, penting untuk mengidentifikasi semua kewajiban saat ini dan jenis pembayaran bulanan apa yang diperlukan untuk menjaga agar utang tetap baik dengan kreditur. Bagi pemberi pinjaman, mendapatkan gambaran yang benar tentang rasio utang terhadap pendapatan memungkinkan untuk mengevaluasi kemampuan peminjam untuk menanggung utang tambahan.

Sebenarnya ada dua bentuk rasio utang terhadap pendapatan yang berbeda. Yang pertama dikenal sebagai front end atau debt to ratio yang tinggi. Rasio ini melibatkan perbandingan pendapatan kotor bulanan dengan biaya perumahan bulanan. Meskipun bukan gambaran total kewajiban utang bulanan, pendekatan ini menunjukkan apakah peminjam dapat terus membeli perumahan jika kewajiban pinjaman tambahan ditambahkan ke dalam campuran.

Back end atau rasio utang terhadap pendapatan yang rendah berfokus pada penambahan semua pengeluaran bulanan tetap untuk menghasilkan total kewajiban bulanan dan membandingkan total dengan jumlah pendapatan kotor bulanan. Seiring dengan kewajiban perumahan dasar, hutang seperti tunjangan anak bulanan, pembayaran asuransi kesehatan, pembayaran kartu kredit, dan pembayaran tunjangan juga dipertimbangkan. Pendekatan untuk menentukan status keuangan peminjam yang sebenarnya ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang total beban utang saat ini dan memberi pemberi pinjaman gagasan yang lebih baik tentang seberapa besar risiko yang terkait dengan perpanjangan pinjaman.

Penting untuk dicatat bahwa menghitung rasio utang terhadap pendapatan akan selalu mencakup kewajiban apa pun yang muncul pada laporan kredit. Ini berarti pinjaman yang ada dan pengeluaran bulanan tetap lainnya akan ada. Namun, biaya variabel tidak mungkin dicantumkan pada laporan kredit dan dengan demikian harus diungkapkan oleh peminjam.

Pemberi pinjaman juga cenderung menetapkan kisaran persentase untuk hubungan antara utang dan pendapatan. Ketika kalkulator rasio utang terhadap pendapatan menunjukkan rasio ujung depan tidak lebih dari 35% dari pendapatan kotor dan rasio ujung belakang tidak lebih dari setengah dari pendapatan kotor, peminjam biasanya dianggap sebagai risiko yang baik. Namun, jika rasio utang terhadap pendapatan lebih tinggi dari 50%, pemberi pinjaman dapat menolak aplikasi pinjaman.