Rangka pinggul adalah komponen struktural yang digunakan untuk membingkai jenis desain atap tertentu. Tidak seperti kasau atap biasa, yang tegak lurus dengan puncak atap, kasau pinggul terhubung ke punggungan pada sudut 45 derajat. Kasau ini dapat dibuat dari kayu menggunakan teknik rangka batang tradisional, atau dapat dimasukkan ke dalam sistem rangka baja atau rangka kayu yang telah direkayasa sebelumnya.
Desain atap yang paling umum di sebagian besar negara maju adalah atap pelana. Jika dilihat dari samping, atap ini menyerupai huruf V terbalik, atau tenda dasar pup. Atap memanjang di atas bagian depan dan belakang rumah, membentuk atap dua sisi. Di kedua sisi rumah, pelapis dinding atau dinding memanjang sampai ke puncak atap, atau punggungan.
Atap pinggul, di sisi lain, adalah desain atap empat sisi. Di keempat sisi rumah masing-masing terlihat material atap. Dasar atap dan dinding rumah bertemu di bagian atap, yang berada pada ketinggian yang sama di sekeliling struktur. Sementara atap pelana tidak memerlukan kasau pinggul, atap pinggul menggabungkan komponen ini.
Untuk membingkai atap pinggul, pembangun mulai dengan meletakkan balok punggungan, yang merupakan puncak atap. Kasau umum memanjang dari balok punggungan pada sudut 90 derajat di bagian depan dan belakang rumah. Kasau pinggul terhubung ke balok punggungan pada sudut 45 derajat. Atap pinggul standar membutuhkan empat balok kasau pinggul. Balok yang lebih kecil yang disebut jack pinggul membingkai kedua ujung atap di antara kasau pinggul.
Sebuah kasau pinggul juga dapat digunakan pada desain atap yang lebih kompleks. Sementara ukuran dan konfigurasi bubungan dan kasau umum cukup standar, persyaratan kasau pinggul bisa lebih rumit. Bahkan dengan atap dengan ukuran dan tata letak standar, penggunaan rangka rangka pinggul seringkali membutuhkan perhitungan yang rumit untuk memastikan balok memiliki ukuran dan kekuatan yang tepat. Secara historis, tukang kayu mengandalkan alat yang dikenal sebagai kotak baja, atau kotak atap untuk menentukan ukuran kasau pinggul. Saat ini, pembangun sering menggunakan bagan atau program perangkat lunak untuk mengukur balok ini.
Seperti semua kasau, kasau pinggul dapat diikat ke anggota rangka yang bersebelahan menggunakan paku atau sekrup. Tergantung pada desain atap, pemasang juga dapat menambahkan pelat logam di sepanjang sambungan antara punggungan dan kasau pinggul. Pelat ini sangat berguna di daerah yang terkena angin kencang atau angin topan, karena dapat membantu meningkatkan stabilitas keseluruhan struktur.