Pulp adalah serat kayu yang umumnya digunakan untuk membuat kertas. Pulp kimia dibuat dengan metode yang menggunakan bahan kimia dan panas untuk mengubah kayu menjadi pulp. Proses ini dapat, dan umumnya digunakan sebagai alternatif pulping mekanis, yang melibatkan perolehan serat kayu melalui proses penggilingan.
Pulp kimia cenderung lebih umum daripada pulp yang diturunkan secara mekanis. Pembuatan pulp kimia umumnya menghasilkan produksi kertas dengan kekuatan lembaran yang lebih besar daripada kertas yang dihasilkan oleh pulping mekanis. Ini juga merupakan proses yang dapat dianggap sangat efisien karena kemungkinan pemulihan kimia.
Pemulihan kimia adalah bagian dari proses di mana bahan kimia yang digunakan untuk merawat kayu digunakan kembali untuk tujuan lain. Dalam beberapa kasus, cairan bekas ini, yang sering disebut sebagai minuman keras, digunakan untuk memproduksi bahan kimia lainnya. Dalam kasus lain, bahan kimia digunakan untuk menciptakan energi.
Ada dua proses yang dikenal luas untuk memproduksi pulp kimia. Salah satunya dikenal sebagai pulping sulfat. Yang lainnya dikenal sebagai pulping sulfit. Perbedaan utama antara ini adalah bahan kimia yang digunakan, kualitas kertas yang dihasilkan, dan ekonomi pemulihan bahan kimia.
Pembuatan pulp sulfat adalah proses yang dikembangkan di Jerman pada tahun 1879. Kadang-kadang disebut pulping kraft karena kraft berarti kekuatan dalam bahasa Jerman, dan kertas yang dihasilkan dengan pulp kimia ini kuat. Dapat digunakan untuk membuat kantong kertas, kertas tulis, atau popok. Bahan kimia biasanya selalu pulih dalam proses ini.
Pembuatan pulp sulfit adalah proses yang dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1867. Proses ini umumnya menghasilkan pulp kimia ringan yang lebih mudah diputihkan dan lebih mudah dimurnikan. Kertas yang dihasilkan dengan metode ini dapat digunakan untuk koran, kertas tulis, atau plastik. Dengan metode ini, bagaimanapun, tidak selalu ada pemulihan kimia.
Kedua proses umumnya dijalankan dengan cara yang sama. Pembuatan pulp kimia biasanya dimulai dengan pengupasan kulit pohon untuk membuat serpihan kayu. Keripik itu kemudian dimasak dalam campuran kimia, atau minuman keras. Tujuannya adalah untuk melarutkan lignin kayu, komponen alami yang mengikat serat bersama-sama, dan untuk memecah unsur-unsur lain dalam kayu. Ketika bagian dari proses ini selesai, minuman keras umumnya berwarna hitam.
Cairan hitam inilah yang digunakan dalam proses pemulihan kimia. Ini dapat digunakan dalam produksi bahan kimia lain, seperti minyak tinggi. Itu juga dapat dibakar untuk menghasilkan panas atau energi listrik.