Apa itu Puding Natal?

Puding Natal adalah jenis makanan penutup yang secara tradisional dimakan di Inggris setelah makan Natal. Orang Inggris telah menikmati beberapa bentuk atau lain dari hidangan Natal tradisional ini sejak sekitar awal 1400-an. Puding Natal tradisional mungkin berevolusi dari hidangan seperti frumenty, campuran daging seperti bubur, buah-buahan kering, dan rempah-rempah yang banyak dimakan selama musim Natal abad pertengahan di Inggris. Puding Natal mungkin juga berevolusi dari pai daging cincang yang disiapkan oleh orang-orang abad pertengahan untuk membantu mengawetkan daging dan buah-buahan mereka selama musim dingin, karena pai ini mengandung banyak bahan yang sama yang digunakan dalam puding Natal saat ini. Beberapa orang percaya bahwa pembuatan dan penyajian hidangan memiliki makna religius, dan bahan tradisionalnya sering kali merupakan barang yang mahal dan langka pada periode abad pertengahan.

Sebagian besar percaya bahwa puding Natal padat, bertekstur dengan remah-remah dan telur, mungkin berkembang sekitar tahun 1600. Makan makanan penutup Natal yang mengandung daging, buah-buahan, dan rempah-rempah dan dibumbui dengan bir, anggur, atau minuman keras mungkin dianggap tradisional di Inggris. selama kurang lebih dua abad. Sejarawan percaya bahwa evolusi puding Natal dimulai ketika Gereja Katolik Roma mendorong keluarga Inggris untuk membuat dan mengonsumsi suguhan liburan ini. Puding Natal tradisional dikatakan mengandung 13 bahan, satu mewakili masing-masing dari 12 rasul dan satu mewakili Yesus Kristus. Puding harus dibuat pada hari Minggu terakhir sebelum musim Adven Kristen, dan setiap anggota rumah tangga harus secara bergiliran mengaduk campuran puding, dari timur ke barat, sebagai tindakan penghormatan kepada tiga orang bijak yang disebutkan dalam Kisah Kristen tentang kelahiran Kristus.

Puding liburan tradisional seperti yang dimakan hari ini mungkin tidak muncul sampai zaman Victoria. Puding ini biasanya dibuat dengan lemak, buah, kacang-kacangan, tepung, dan gula, dan biasanya juga dibumbui dengan berbagai rempah-rempah, minuman keras dan anggur. Ini dapat didekorasi dengan gula atau daun holly sebelum disajikan. Sebagian besar keluarga Inggris suka menuangkan brendi atau minuman keras lainnya ke atas puding Natal, dan membakarnya sebelum menyajikannya secara seremonial ke meja.

Koin kecil dan pernak-pernik telah dimasak secara tradisional menjadi puding, untuk ditemukan oleh pengunjung. Sebuah koin dikatakan membawa kekayaan bagi penemunya di tahun mendatang, sementara sebuah cincin dikatakan menunjukkan pernikahan yang akan datang. Jangkar kecil yang dimasak ke dalam puding dikatakan membawa keselamatan bagi penemunya, sementara bidal dikatakan memberkati penemu dengan semangat hemat. Tulang harapan kecil juga terkadang dimasak ke dalam puding Natal, dan dikatakan membawa keberuntungan selama satu tahun bagi penemunya.