Ptosis alis mengacu pada kendurnya satu atau kedua alis. Kondisi ini merupakan konsekuensi alami dari penuaan, dan kebanyakan orang di atas usia 65 tahun mengalami beberapa derajat ptosis alis karena kulit wajah dan otot mereka kehilangan elastisitas. Orang yang lebih muda juga dapat mengalami bentuk ptosis alis sebagai komplikasi dari Bell’s palsy, distrofi otot, atau gangguan lain yang mempengaruhi saraf dan otot di wajah. Pembedahan elektif sederhana adalah pengobatan pilihan di sebagian besar kasus yang berkaitan dengan usia, sementara perawatan bedah atau medis tambahan mungkin diperlukan jika alis yang terkulai adalah akibat dari kelainan yang mendasarinya.
Sebagian besar kasus ptosis terkait usia bersifat bilateral, yang berarti bahwa penurunan terjadi pada kedua alis. Namun, satu alis mungkin sedikit lebih melorot daripada yang lain, menyebabkan penampilan asimetris. Biasanya tidak ada masalah yang terkait dengan penurunan alis ringan selain estetika. Saat alis terus melorot, mereka dapat mulai menarik kelopak mata bagian atas dan mengganggu penglihatan. Banyak orang mengeluh kesulitan membaca, mengemudi, dan membuat kontak mata yang konsisten selama percakapan.
Kelumpuhan saraf wajah biasanya hanya mempengaruhi satu sisi wajah dan dapat menyebabkan ptosis alis muncul hanya di satu sisi atau lebih di satu sisi daripada yang lain. Kelopak mata atas dan bawah, pipi, dan sudut mulut mungkin juga lebih rendah di satu sisi daripada yang lain. Ketika otot-otot di bawah alis tidak dirangsang dengan benar oleh saraf wajah, mereka kehilangan kemampuan untuk mengencangkan dan menahan kulit pada tempatnya. Pasien yang mengalami kelumpuhan seringkali mengalami mati rasa, sakit kepala, dan gangguan penglihatan selain ptosis alis.
Orang yang lebih tua yang mengkhawatirkan penampilan alisnya dapat menjadwalkan konsultasi dengan ahli bedah kosmetik. Dokter dapat memeriksa alis dan menanyakan apakah ada masalah penglihatan. Sebuah riwayat pribadi dan keluarga menyeluruh diperlukan untuk memastikan bahwa kendur terkait dengan penuaan dan bukan kondisi yang lebih signifikan.
Ada beberapa pendekatan berbeda untuk operasi pengangkatan alis, tetapi sebagian besar melibatkan membuat sayatan di atas alis, menghilangkan kelebihan lemak dan jaringan kulit, dan menjahit serat otot lebih jauh ke atas dahi. Sebagian besar operasi dapat dilakukan secara rawat jalan, dan pasien diberikan antibiotik topikal untuk digunakan di rumah pada bekas luka operasi mereka selama sekitar dua minggu. Hasil biasanya terlihat dalam beberapa hari setelah pembengkakan berkurang.
Mengoreksi ptosis alis yang terkait dengan kondisi medis bisa lebih rinci daripada operasi pengangkatan alis sederhana. Selain mengangkat dan mengencangkan alis, ahli bedah mungkin perlu mengangkat kelopak mata dan pipi juga. Terapi fisik dan obat-obatan juga mungkin diperlukan untuk mengobati gejala kelumpuhan atau distrofi otot lainnya.