Psikosis organik adalah keadaan mental yang abnormal dengan penyebab fisik yang diketahui yang ditandai dengan persepsi yang berubah tentang realitas. Kondisi ini bisa akut, seperti halnya psikosis yang disebabkan oleh beberapa bentuk keracunan, atau kronis, seperti halnya dengan demensia. Psikosis organik dapat memiliki banyak penyebab yang berbeda, mulai dari cedera otak traumatis atau penyalahgunaan obat hingga kontraksi penyakit otak. Namun, dalam setiap kasus, penyebab fisik dan biologis dapat ditemukan untuk menjelaskan masalahnya. Sebaliknya, psikosis fungsional adalah keadaan mental abnormal yang tidak dapat dilacak ke asal biologis yang konkret.
Gejala psikosis dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, meskipun semua ditandai oleh persepsi realitas yang berubah. Individu yang menderita kondisi ini dapat mengalami halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran dalam berbagai bentuk. Halusinasi terjadi ketika seseorang merasakan sesuatu, seperti suara atau gambar, yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi pendengaran adalah yang paling umum dialami oleh orang-orang dengan psikosis, meskipun halusinasi yang melibatkan semua indera dapat dialami.
Seseorang yang menderita psikosis organik mungkin juga menderita delusi, atau keyakinan yang tidak memiliki dasar dalam kenyataan. Keyakinan ini sering datang dalam bentuk paranoia, dan individu delusi mungkin percaya tanpa alasan bahwa ada orang atau kekuatan yang secara aktif mencoba untuk menyakitinya. Psikotik kadang-kadang menderita gangguan pikiran juga, dengan kemampuan mereka untuk membentuk asosiasi yang koheren sering menurun saat psikosis mereka memburuk. Ini sering menjadi jelas melalui ucapan atau tulisan yang tidak koheren.
Ada banyak kemungkinan penyebab psikosis organik. Terkadang, penyebabnya mungkin sesederhana dan dapat diperbaiki seperti demam yang disebabkan oleh infeksi. Peningkatan suhu tubuh mengubah kimia tubuh dan dapat menyebabkan keadaan psikosis akut yang biasa disebut delirium. Dalam kasus lain, itu dapat memiliki penyebab yang tidak sederhana atau tidak dapat diperbaiki. Penuaan, misalnya, menyebabkan beberapa bentuk demensia, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Creutzfeldt-Jakob. Keduanya memiliki penyebab biologis yang dapat diidentifikasi dan keduanya menyebabkan psikosis, tetapi keduanya tidak dapat disembuhkan dan keduanya cenderung memburuk seiring waktu.
Klasifikasi psikosis telah berubah dari waktu ke waktu dan istilah “psikosis organik” dan “psikosis fungsional” tidak lagi digunakan secara umum. Psikosis umumnya dibagi menjadi psikosis karena kondisi medis umum, penyakit psikotik tradisional, dan psikosis akibat zat. Contoh organik dapat ditemukan dalam masing-masing kategori ini.