Apa itu Proteinuria?

Proteinuria adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan tingginya kadar protein dalam urin. Dalam kondisi normal, orang tidak memiliki protein dalam urinnya karena struktur di ginjal yang dikenal sebagai glomeruli menyaring protein sehingga dapat digunakan kembali oleh tubuh. Pada orang dengan kondisi ini, protein menunjukkan bahwa ada masalah medis yang perlu ditangani.

Penyebab proteinuria adalah kerusakan ginjal yang mengganggu fungsi glomeruli, sehingga tidak dapat menyaring protein. Glomerulonefritis, di mana struktur ini menjadi meradang, adalah penyebab umum. Proteinuria juga dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya dapat membebani ginjal sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Protein dalam urin juga bisa disebabkan oleh infeksi dan radang saluran kemih.

Beberapa orang mengalami edema, terutama di tangan dan kaki mereka. Pembengkakan tangan dan kaki mungkin tidak nyaman, dan itu bisa berarti bahwa sepatu dan cincin tidak akan pas seperti biasanya. Urin berbusa, yang disebabkan oleh perubahan tegangan permukaan, juga dapat berkembang pada orang dengan kadar protein tinggi dalam urinnya. Orang lain tidak menunjukkan gejala, hanya menemukan masalah selama pemeriksaan medis.

Kondisi ini didiagnosis dengan mengambil sampel urin dari pasien dan menganalisisnya. Banyak laboratorium memiliki “tes celup” sederhana di mana strip yang dilapisi bahan sensitif protein dicelupkan ke dalam urin untuk memeriksa keberadaan protein. Dimungkinkan juga untuk menganalisis urin secara kimiawi. Albumin adalah protein yang paling sering ditemukan pada pasien dengan kondisi ini, meskipun protein lain juga dapat ditemukan.

Proteinuria hanyalah gejala dari kondisi medis yang mendasarinya. Dengan mengobati penyebabnya, kelebihan protein dalam urin biasanya akan teratasi juga. Karena masalah ginjal dapat menyebabkan masalah medis yang sangat serius, adanya kelebihan protein dalam urin menjadi perhatian dan harus ditangani oleh dokter.

Pada atlet, proteinuria terkadang berkembang setelah berolahraga, dan mungkin terungkap pada tes obat atau pemeriksaan fisik rutin. Awalnya, dokter mengira ini adalah tanda kerusakan ginjal, tetapi penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa ini sebenarnya normal, terutama untuk atlet muda. Jika atlet beristirahat dalam posisi berbaring dan kemudian mengulangi tes, kadar protein akan turun kembali ke normal.