Apa itu Properti Listrik?

Sifat listrik adalah kondisi fisik yang memungkinkan muatan listrik berpindah dari atom ke atom dalam bahan tertentu. Sifat-sifat ini sangat berbeda antara tiga jenis bahan utama: padat, cair, dan gas. Sifat listrik bahan padat seperti logam tinggi, sedangkan muatan listrik tidak mudah bergerak dalam air dan bahkan lebih sulit dengan gas. Di setiap elemen, ada pengecualian: beberapa padatan adalah konduktor yang buruk, dan beberapa gas dapat menjadi konduktor yang sangat baik.

Padatan dan listrik seringkali merupakan kombinasi sempurna untuk konduktivitas. Sifat listrik tembaga, baja, dan logam lainnya memberikan peluang optimal karena kedekatan fisik atom. Ketika elektron dapat lewat dengan mudah di antara atom, ini meningkatkan konduktivitas listrik. Benda padat seperti perak, tembaga, dan aluminium sangat populer dalam pekerjaan listrik karena sangat sedikit energi yang hilang ketika listrik mengalir melalui logam-logam ini.

Tidak semua padatan, bagaimanapun, memiliki sifat listrik yang kuat dari logam. Barang-barang seperti kaca, kayu dan plastik dianggap isolator karena elektron yang padat tidak mudah berbagi muatan listrik. Ketika arus listrik dimasukkan ke bahan-bahan ini, tidak ada yang terjadi. Padatan ini masih dihargai dalam pekerjaan listrik, tetapi seringkali untuk melindungi manusia dari muatan listrik.

Sifat listrik yang ditemukan dalam cairan bervariasi tergantung pada bahannya. Air asin, misalnya, memiliki sifat yang memungkinkan konduktivitas listrik yang sangat baik karena ion dalam garam mendorong aliran listrik yang bebas. Meskipun listrik dapat melewati air biasa, air minum dan air suling dianggap isolator karena aliran listrik yang buruk. Cairan lain, seperti minyak, bensin dan minyak tanah mengandung sifat isolasi yang lebih baik karena listrik sulit melewatinya.

Sifat listrik gas berfluktuasi terutama di antara tiga bahan dasar. Dalam keadaan normal, gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen adalah konduktor listrik yang buruk sehingga dianggap non-konduktor. Namun, jika gas-gas ini terkena unsur-unsur yang berbeda, sifat-sifatnya dengan cepat berubah. Misalnya, ketika tekanan barometrik turun, seperti badai listrik, gas menjadi konduktor listrik yang lebih baik. Tekanan menciptakan atmosfer yang lebih padat dan memungkinkan listrik, seringkali dalam bentuk kilat, bergerak lebih bebas.