Properti investasi asing adalah bagian dari real estat komersial atau residensial yang terletak di negara lain yang dibeli investor untuk menghasilkan pendapatan dari penjualan atau sewa. Individu dan bisnis sering membeli properti ini karena nilai tukar mata uang memungkinkan pembelian tanah asing dengan harga di bawah harga yang berlaku untuk properti yang sebanding di pasar domestik. Ada sejumlah komplikasi hukum yang harus diatasi sebelum membeli properti investasi asing.
Setiap negara memiliki undang-undangnya sendiri tentang kepemilikan properti, dan undang-undang di beberapa negara melarang non-warga negara membeli properti residensial atau komersial. Negara-negara yang terlibat dalam kerusuhan politik bukanlah lokasi yang baik untuk membeli properti investasi asing karena kerusuhan sipil sering menyebabkan perubahan dalam pemerintahan, dan undang-undang baru dapat mengikis hak-hak pemilik properti asing. Investor real estat biasanya mempekerjakan pengacara real estat lokal untuk memberi tahu mereka tentang aspek hukum membeli properti sebelum melakukan pembelian di luar negeri.
Pajak merupakan pertimbangan utama bagi investor yang membeli properti investasi asing. Pemilik properti di sebagian besar negara diharuskan membayar pajak properti. Uang yang diperoleh baik dari pendapatan sewa atau keuntungan yang dihasilkan dari penjualan properti investasi asing juga dapat dikenakan pajak pendapatan lokal atau pajak capital gain. Investor mungkin juga harus membayar pajak atas properti sebagai aset dan pendapatan yang diperoleh darinya di negara domisili mereka sendiri.
Kerusuhan politik dan masalah ekonomi dapat menyebabkan nilai mata uang anjlok setiap saat. Orang yang memiliki properti investasi asing harus menghadapi kenyataan bahwa pendapatan yang diperoleh dari properti tersebut dapat kehilangan nilainya jika mata uang negara yang menampung properti tersebut melemah terhadap mata uang negara tempat investor tersebut tinggal. Risiko mata uang menjadi perhatian utama bagi individu yang sangat bergantung pada pendapatan dari properti investasi yang berlokasi di luar negeri. Investor mendapat keuntungan dari fluktuasi nilai tukar mata uang jika mata uang negara mereka sendiri melemah terhadap mata uang dari negara tempat mereka memiliki properti.
Hotel, kondominium, dan vila adalah salah satu jenis properti investasi asing yang paling populer. Perusahaan perjalanan sering kali membeli properti ini dan mempekerjakan orang lokal untuk mengelolanya. Individu swasta sering menggunakan properti investasi asing sebagai rumah liburan untuk diri mereka sendiri, tetapi menyewa agen leasing lokal untuk menyewakan properti itu hampir sepanjang tahun. Perusahaan membeli properti investasi asing untuk mendapatkan pijakan di pasar internasional sebelum memulai operasi bisnis di negara tertentu.