Apa itu Prolaktin?

Prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Tingkat hormon ini dapat bervariasi sepanjang hidup seseorang, tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia dan kehamilan. Hormon ini juga kadang-kadang dikenal sebagai luteotropic hormone (LTH). Banyak laboratorium medis dapat menguji kadar prolaktin pada pasien yang memiliki kondisi yang mungkin terkait dengan produksi abnormal hormon ini.

Seperti yang disarankan oleh “laktin”, yang terkait dengan akar bahasa Latin untuk “susu”, salah satu peran kunci hormon ini dalam tubuh adalah sebagai stimulus untuk memproduksi susu. Tubuh mulai membuat hormon ini pada tahap akhir kehamilan sehingga payudara siap saat bayi lahir, dan prolaktin akan diproduksi selama masa menyusui. Hormon lain, oksitosin, merangsang refleks letdown, yang memungkinkan bayi mengakses ASI.

Tingginya kadar prolaktin yang diamati pada ibu menyusui juga tampaknya terlibat dengan siklus menstruasi. Saat menyusui, beberapa wanita mengalami perubahan dalam siklus menstruasi mereka yang terkait dengan hormon ini, dan hormon ini juga terlibat dalam penghentian menstruasi yang terjadi selama menopause. Seperti banyak hormon yang terlibat dalam sistem reproduksi, hormon ini bekerja dengan sejumlah hormon lain dan dalam berbagai cara yang kompleks, dan para peneliti sering menemukan hal-hal baru tentang cara kerja hormon ini di dalam tubuh.

Hormon ini juga tampaknya terlibat dalam kepuasan seksual, dan dalam produksi progesteron oleh korpus luteum. Perubahan kadar prolaktin dapat mengakibatkan berbagai hal, termasuk galaktorea, di mana ASI diproduksi secara spontan dan tidak terkait dengan kehamilan, serta infertilitas, kemandulan, dan ketidakteraturan siklus menstruasi.

Tingkat tinggi dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk tumor kelenjar pituitari, peningkatan olahraga, dan, tentu saja, kehamilan. Tes hormon dapat dilakukan ketika dokter mencurigai pasien memiliki masalah dengan kelenjar pituitarinya, sehingga dokter dapat meninjau kadar beberapa hormon hipofisis, dan ketika pasien mengalami gejala yang mungkin terkait dengan produksi prolaktin yang berlebihan.

Sel khusus yang dikenal sebagai laktotrof di kelenjar pituitari bertanggung jawab untuk mensekresi hormon ini. Terkadang, sel-sel ini bisa menjadi kanker, menyebabkan tingkatnya melonjak saat mereka berkembang biak. Dalam kasus ini, pertumbuhan kanker dapat dihilangkan, dalam hal ini pasien mungkin perlu minum obat tambahan untuk memastikan hormon dalam tubuh seimbang.