Apa itu Programmable Logic Controller (PLC)?

Otomatisasi banyak proses elektromekanis, seperti pergerakan mesin pada jalur perakitan, dilakukan melalui penggunaan komputer kecil yang disebut pengontrol logika yang dapat diprogram (PLC). PLC berisi mikroprosesor yang dapat diprogram yang diprogram menggunakan bahasa komputer khusus. Biasanya, program untuk proses otomatis ditulis di komputer dan kemudian diunduh ke pengontrol logika yang dapat diprogram secara langsung melalui koneksi kabel. Program disimpan dalam pengontrol logika yang dapat diprogram dalam memori non-volatil.

Input dan Output
Pengontrol logika yang dapat diprogram biasanya berisi sejumlah variabel port input/output (I/O) dan biasanya menggunakan komputasi set instruksi yang dikurangi (RISC), yang terdiri dari instruksi yang disederhanakan yang dimaksudkan untuk memungkinkan eksekusi yang lebih cepat. PLC dirancang untuk penggunaan waktu nyata dan seringkali harus tahan terhadap lingkungan pabrik yang keras, seperti getaran yang berlebihan dan tingkat kebisingan yang tinggi. Sirkuit pengontrol logika yang dapat diprogram memantau status beberapa input sensor, yang mengontrol aktuator output seperti starter motor, solenoida, lampu, tampilan, dan katup.

Kelebihan
Jenis pengontrol ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap otomatisasi pabrik. Sistem otomasi sebelumnya harus menggunakan ribuan relai, timer, dan sequencer individual, yang harus diganti atau dipasang ulang setiap kali proses otomatis perlu diubah. Dalam banyak kasus, pengontrol logika yang dapat diprogram memungkinkan semua relai dan pengatur waktu dalam sistem pabrik diganti oleh pengontrol tunggal. PLC modern menghadirkan berbagai fungsi, termasuk kontrol relai dasar, kontrol gerak, kontrol proses, dan jaringan kompleks. Mereka juga dapat digunakan dalam sistem kontrol terdistribusi (DCS).

Antarmuka
Ada beberapa jenis antarmuka yang digunakan ketika orang perlu berinteraksi dengan pengontrol logika yang dapat diprogram untuk mengonfigurasinya atau bekerja dengannya. Antarmuka mungkin dikonfigurasi dengan lampu atau sakelar sederhana, atau mungkin menyertakan tampilan teks. Sistem yang lebih kompleks mungkin menggunakan antarmuka berbasis Internet pada komputer yang menjalankan sistem kontrol pengawasan dan akuisisi data (SCADA).

Sejarah
PLC pertama kali diciptakan untuk melayani industri otomotif. Proyek pengontrol logika yang dapat diprogram pertama dikembangkan pada tahun 1968 untuk General Motors untuk menggantikan sistem relai terprogram dengan pengontrol elektronik. PLC tetap banyak digunakan pada awal abad ke-21 dalam sektor manufaktur seperti industri otomotif.