Produktivitas pemrograman biasanya mengacu pada seberapa efektif seorang programmer dapat menghasilkan kode untuk proyek tertentu, yang dapat diukur atau dievaluasi dalam beberapa cara. Di masa lalu, produktivitas sering didasarkan pada output mentah dari baris kode, karena banyak program dibuat dari awal dan membutuhkan banyak pemrograman. Memanfaatkan teknik yang lebih baru, bagaimanapun, produktivitas dapat merujuk lebih tepat ke seberapa cepat masalah dapat diselesaikan dan seberapa baik programmer dapat mengidentifikasi jalan pintas yang berguna selain membuat kode asli. Produktivitas pemrograman juga dapat merujuk pada seberapa “bersih” kode programmer, sehubungan dengan berapa banyak pekerjaan tambahan yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan kode.
Istilah “produktivitas pemrograman” digunakan sehubungan dengan pemrograman komputer dan seberapa cepat atau efisien seorang programmer dapat membuat kode baru untuk perangkat lunak. Istilah ini sangat penting untuk pengembangan perangkat lunak, karena peningkatan produktivitas dapat membantu program diselesaikan lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Di masa lalu, produktivitas pemrograman biasanya mengacu pada seberapa cepat dan efektif seorang programmer komputer dapat membuat kode. Banyak pengembang menggunakan pendekatan “lembar bersih”, di mana kode dibuat dari awal untuk membuat program komputer.
Pemrograman modern, bagaimanapun, sebagian besar telah mengadopsi penggunaan berbagai platform dan program yang dapat digunakan dalam membuat kode perangkat lunak baru. Ini telah sangat meningkatkan produktivitas pemrograman dasar karena pemrogram komputer dapat menggunakan platform ini untuk lebih cepat menghasilkan kode dengan cara yang berarti. Karena perubahan ini telah terjadi, bagaimanapun, produktivitas pemrograman telah mengambil arti baru untuk melacak seberapa efektif seorang programmer komputer mampu menghasilkan kode untuk perangkat lunak baru. Lebih sering, produktivitas seperti itu terkait dengan seberapa cepat seorang programmer dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah selama pengembangan perangkat lunak baru, dan kemampuan programmer untuk mengenali kapan kode yang ada dapat digunakan daripada membangun program dari “clean-sheet”.
Produktivitas pemrograman juga harus dipertimbangkan sehubungan dengan kualitas kode yang dibuat oleh programmer. Dua programmer dapat bekerja pada kecepatan yang berbeda, yang pertama membuat 1,000 baris kode dalam seminggu sedangkan yang kedua mungkin hanya membuat 500 baris kode dalam waktu itu. Namun, angka mentah ini tidak boleh digunakan untuk mengevaluasi produktivitas pemrograman, karena kode itu sendiri mungkin tidak memiliki kualitas yang sama. Jika bulan kerja tambahan diperlukan untuk men-debug 1,000 baris kode yang dibuat oleh programmer pertama, sedangkan 500 baris kode yang dibuat oleh yang kedua bebas dari kesalahan dan siap digunakan, maka produktivitas programmer kedua mungkin jauh lebih unggul.