Produk surplus adalah produk yang tidak diperlukan untuk memenuhi permintaan saat ini. Dalam beberapa kasus, surplus disengaja, jika produsen percaya bahwa barang akan dibutuhkan untuk memenuhi permintaan di masa depan dalam jangka waktu yang wajar. Surplus produk juga dapat terjadi karena gagal memproyeksikan permintaan konsumen secara akurat, yang mengakibatkan tingginya persediaan barang jadi. Ketika hal ini terjadi, produsen dapat mempertimbangkan strategi yang berbeda untuk mengurangi persediaan dan menghindari utang pajak yang lebih tinggi.
Sementara produk surplus biasanya dianggap sebagai barang fisik yang dijual kepada konsumen, bentuk surplus lainnya juga umum di dunia bisnis. Misalnya, sebuah bisnis mungkin menemukan bahwa ia mempekerjakan tenaga kerja surplus jika ada penurunan permintaan barang yang diproduksi perusahaan. Dalam skenario ini, bisnis dapat memilih untuk mempertahankan angkatan kerja jika penurunan permintaan diproyeksikan menjadi jangka pendek, atau memberhentikan sebagian tenaga kerja untuk jangka waktu tertentu, mengingat pekerja tersebut setelah permintaan meningkat. Kedua opsi tersebut terkadang lebih murah daripada menghentikan penggunaan tenaga kerja surplus dan harus melatih personel baru ketika permintaan konsumen meningkat.
Ketika ada jenis produk surplus, ada kebutuhan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengan surplus itu. Jika biaya penyimpanan produk dalam persediaan menjadi penghalang, produsen dapat memilih untuk menghancurkan barang jadi, dan menghindari biaya penyimpanan barang dan kewajiban pajak terkait. Jika investasi pada barang tersebut cukup besar, produsen dapat memilih untuk menawarkan barang tersebut dengan harga yang lebih rendah dalam upaya untuk menarik perhatian konsumen. Surplusnya juga dapat digunakan untuk memperdagangkan produk yang dibutuhkan perusahaan, memungkinkan bisnis memperoleh pasokan tanpa benar-benar menyentuh arus kasnya.
Memutuskan bagaimana mengelola produk surplus untuk efek terbaik tidak selalu merupakan tugas yang mudah. Nilai surplus barang harus dipertimbangkan, serta berapa lama kondisi ekonomi saat ini akan bertahan dan menjaga permintaan konsumen pada tingkat yang lebih rendah. Proses produksi juga sering perlu disesuaikan, sehingga surplus operasi yang dihasilkan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan meminimalkan peluang peningkatan stok barang surplus. Dengan mengevaluasi keadaan yang tepat seputar penciptaan surplus, menilai dengan tepat kondisi pasar saat ini dan masa depan, dan menyesuaikan produksi yang sesuai, adalah mungkin untuk secara bertahap membuang produk surplus dengan cara apa pun yang terbaik untuk kepentingan produsen.