Prekallikrein adalah apa yang disebut proenzim dalam tubuh, bahan kimia dengan kapasitas untuk menjadi enzim aktif ketika dibelah. Proenzim khusus ini berubah menjadi kalikrein, enzim aktif yang terlibat dalam proses pembekuan dan pengaturan tekanan darah. Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dapat mengalami defisiensi prekallikrein di mana tidak cukup senyawa ini diproduksi. Hal ini terkadang dapat menyebabkan masalah kesehatan, serta ketidakteraturan dalam kimia darah.
Prekallikrein diaktifkan oleh faktor XII, protein darah. Ketika dipecah oleh protein ini menjadi kalikrein, enzim aktif berperan dalam memediasi proses pembekuan dan mengendalikan tingkat tekanan darah. Tubuh akan memecah komponen untuk eliminasi dan daur ulang setelah enzim telah digunakan, memastikan pasokan bahan baku untuk membuat lebih banyak prekallikrein, serta proenzim dan enzim aktif lainnya.
Proenzim ini juga dikenal sebagai faktor Fletcher, dinamai untuk keluarga terkemuka dengan defisiensi prekallikrein yang dipelajari di Amerika Serikat. Orang yang kekurangan prekallikrein dapat mengalami kelainan pembekuan, seperti mengembangkan pembekuan darah, dan mungkin juga berdarah bebas dari selaput lendir. Risiko keguguran juga dapat meningkat, tergantung pada sifat kekurangannya. Seperti yang biasa terjadi pada kondisi genetik, tingkat keparahan defisiensi dapat bervariasi, karena orang mewarisi potongan materi genetik yang berbeda. Orang dengan kelainan darah seperti anemia sel sabit lebih cenderung memiliki tingkat prekallikrein yang rendah dalam tubuh mereka.
Kallikrein yang dihasilkan ketika proenzim ini dibelah berperan dalam sistem kinin, suatu proses kaskade kompleks yang berhubungan dengan pembekuan darah. Kallikrein mampu memecah kinin dari kininogen, dan juga dapat memisahkan plasma dari plasminogen. Peran yang tepat dari enzim ini dalam tubuh terus menjadi topik penelitian, dan kalikrein telah diidentifikasi dalam berbagai konsentrasi di banyak area tubuh.
Ketika orang tampak memiliki pembekuan darah dan kelainan darah lainnya, tes darah dapat dilakukan untuk mencari penyebab potensial. Ini dapat mengungkapkan kekurangan atau kelebihan berbagai senyawa dalam darah, memberikan informasi penting tentang asal-usul kondisi pasien. Seringkali itu adalah hasil dari kondisi yang diturunkan dan mungkin ada riwayat penyakit dalam keluarga. Dalam kasus lain, orang memperoleh mutasi genetik di dalam rahim, atau mengalami masalah seperti defisiensi prekallikrein sebagai akibat dari proses penyakit yang berkelanjutan.