Apa itu Predator Online?

Di era modern jejaring sosial, belanja dunia maya dan perbankan online, konsumen harus waspada terhadap predator online. Predator online adalah penjahat yang menggunakan Internet untuk mencuri informasi pribadi atau mencari korban. Kejahatan yang melibatkan predator online termasuk pencurian identitas, penguntitan, penculikan dan pelecehan seksual anak.

Predator online sering memangsa orang saat mereka melakukan bisnis normal di dunia maya komputasi. Penjahat ini mengambil keuntungan dari peserta yang tidak terduga dengan membujuk mereka untuk percaya dan berbagi informasi penting yang dapat digunakan untuk tujuan kriminal.

Beberapa penjahat terburuk di Internet adalah para pedofil. Predator online ini biasanya menghabiskan waktu di ruang obrolan dan situs jejaring sosial yang sering dikunjungi anak-anak. Mereka biasanya berteman dengan anak-anak dengan teknik manipulatif yang dipraktikkan dengan baik yang memungkinkan mereka untuk membujuk informasi dari anak-anak yang tidak menaruh curiga. Informasi ini menjadi data target yang akan digunakan predator untuk menculik korbannya atau memikat anak yang rentan ke dalam situasi berbahaya.

Pencuri identitas adalah jenis lain dari predator online. Orang-orang ini menggunakan berbagai strategi teknologi tinggi untuk menambang Internet untuk informasi pribadi, nomor rekening, kata sandi, dan data lain yang memungkinkan untuk mencuri identitas Anda. Salah satu teknik melibatkan pembuatan etalase online palsu yang dirancang untuk mengelabui konsumen yang tidak menaruh curiga agar memberikan informasi pribadi mereka ke situs yang mereka yakini sebagai bisnis yang sah. Pencuri identitas kemudian dapat menggunakan informasi keuangan pribadi tersebut untuk tujuan penipuan.
Cyberstalking dan cyberbullying juga merupakan kejahatan predator online. Predator online ini mungkin mengikuti individu yang tidak curiga ke ruang obrolan dan situs jejaring sosial dalam upaya untuk mempermalukan atau memfitnahnya. Peningkatan cyberstalking menjadi lebih terlihat dengan meluasnya penggunaan banyak situs jejaring sosial.
Instansi pemerintah telah menyadari pentingnya memantau kejahatan online. Banyak lembaga pemerintah telah membentuk gugus tugas untuk menyelidiki berbagai macam kejahatan online dan menangkap predator online. Seringkali penyelidik akan memancing pemangsa ke dalam perangkap mereka sendiri, mengarahkan mereka untuk mengungkapkan informasi yang cukup bagi pihak berwenang untuk menemukannya. Untuk menangkap mereka secara offline, penyelidik yang bekerja menyamar meyakinkan pemangsa untuk mengungkapkan detail yang dapat digunakan sebagai bukti, dan kemudian bertemu dengan mereka di dunia nyata di mana polisi dapat menangkap pemangsa.
Konsumen online harus mengambil tindakan pencegahan setiap saat. Anak-anak harus diajari untuk menghindari percakapan dengan orang yang tidak dikenal di Internet. Selain itu, konsumen harus menahan diri untuk tidak membagikan informasi yang tidak perlu di situs web yang mencurigakan.