Poros rotor dapat ditemukan di salah satu dari dua tempat di helikopter: bilah rotor utama dan ekor. Poros rotor utama terpasang pada bilah rotor utama dan mentransfer daya dari mesin ke bilah. Poros rotor ekor terletak di sepanjang bagian ekor dan memberi daya pada rotor ekor. Rotor ekor memungkinkan helikopter untuk terbang dengan menyediakan tenaga untuk mempertahankan penerbangan lurus dan ketinggian. Agar helikopter dapat bergerak maju dan mundur, bilah rotor utama harus dapat berputar pada poros rotor.
Bilah utama pada helikopter tidak ditempelkan langsung ke mesin pesawat. Dalam kebanyakan kasus, poros rotor utama ditempelkan ke mesin melalui gearbox. Gearbox ini memungkinkan engine beroperasi pada kecepatan yang dikurangi sambil mempertahankan kecepatan rotor. Poros rotor ekor juga beroperasi dari gearbox yang sesuai dengan kecepatan rotor ekor dengan kecepatan rotor utama yang lebih besar. Pilot dapat memanipulasi kecepatan rotor ekor dengan mengatur kontrol tangan yang dipasang di samping kursi pilot. Tanpa rotor kecil ini yang mengontrol posisi ekor helikopter, helikopter akan berputar begitu saja di luar kendali.
Kemampuan untuk mengontrol karakteristik penerbangan helikopter membuat poros rotor ekor menjadi target utama tembakan musuh. Diameter poros yang relatif kecil membuatnya rentan terhadap tembakan senjata ringan serta persenjataan anti-pesawat yang lebih besar. Dalam banyak helikopter tempur yang ditunjuk, rotor ekor serta poros rotor ekor dilindungi lapis baja. Dalam kasus di mana rotor ekor ditembakkan, helikopter akan jatuh dengan keras tidak peduli seberapa bagus pilotnya. Contoh keberhasilan mendaratkan helikopter dengan rotor ekor rusak sangat jarang terjadi sehingga ketika seorang pilot militer berhasil melakukannya, hampir selalu menghasilkan medali atau penghargaan.
Pemeliharaan poros rotor dijadwalkan secara berkala. Bantalan dan dudukan bantalan diganti setelah beberapa jam penggunaan yang telah ditentukan. Jadwal ini bervariasi menurut produsen dan model helikopter. Bantalan yang aus dapat menyebabkan poros tidak seimbang dan getaran berikutnya. Getaran ini dapat menyebabkan kegagalan bantalan dan dengan demikian kegagalan rotor ekor dan kemungkinan kecelakaan helikopter. Mengganti bantalan secara rutin mengurangi risiko kegagalan jenis ini yang menyebabkan masalah bagi helikopter dan awaknya.