Apa itu Pompa Pengangkat Udara?

Pompa pengangkat udara adalah perangkat yang menggunakan prinsip gravitasi dan inersia untuk memompa air dengan menyuntikkan aliran udara terkompresi ke dalam pipa yang diisi dengan kolom air. Udara yang masuk ini menyebabkan air mengalir ke atas dan keluar dari pipa menghasilkan aliran air yang konstan keluar dari pompa. Karena kesederhanaannya, pompa pengangkat udara sangat cocok untuk penggunaan di mana kontaminan air akan merusak pompa mekanis atau di mana cairan atau bubur yang dipompa memerlukan agitasi mekanis minimal. Pompa pengangkat udara dapat sesuai untuk pengolahan air limbah, penelitian arkeologi, dan akuakultur di mana tekanan pembuangan rendah diperlukan.

Instalasi pompa pengangkat udara biasanya terdiri dari pipa pelepasan vertikal atau eduktor yang terendam di badan air untuk dipompa. Pipa udara terpisah dimasukkan ke dalam pipa eduktor ini tidak jauh dari ujung bawahnya. Udara kemudian dimasukkan ke dalam kolom air di pipa eduktor pada tekanan yang melebihi tekanan air di dalam pipa. Gravitasi kemudian menyebabkan badan gelembung udara naik di pipa eduktor karena densitas udara yang lebih rendah. Kolom gelembung udara ini membawa air di sekitarnya dengan inersia serta memaksa air di atasnya untuk bergerak ke atas.

Saat air bergerak ke atas, itu menciptakan kekosongan yang menarik air dari sumur ke dalam pipa eduktor untuk menggantikannya. Ini menciptakan gerakan air ke atas yang konstan di dalam pipa yang mewakili mekanisme pemompaan dari pompa pengangkat udara. Volume proses pemompaan dapat dikontrol dengan mengatur tekanan aliran udara yang masuk yang juga akan mempengaruhi “head” yang mampu dihasilkan oleh pompa. Kepala pompa mengacu pada jarak vertikal dimana pompa mampu memindahkan air di atas permukaan air sumur.

Sumur berpasir yang dalam mendapat manfaat dari penggunaan pompa pengangkat udara karena pasir yang tersuspensi di air dengan cepat mengikis bagian pompa mekanis yang bergerak. Pompa pengangkat udara tidak memiliki bagian yang bergerak; karena aliran air yang relatif lambat, bagian dalam pipa eduktor juga mengalami abrasi minimal. Pengoperasian pompa pengangkat udara juga bermanfaat dalam kasus di mana bubur atau cairan yang bersifat sensitif dipompa. Hal ini terutama berlaku untuk aplikasi seperti situs penelitian arkeologi di mana isi bubur yang terendam akan dirusak oleh pompa mekanis.

Kemampuan debit pompa airlift berkisar dari sekitar 20 hingga 2,000 galon (75 hingga 7,600 liter) per menit dan dapat mencapai ketinggian 750 kaki (229 meter). Pompa airlift tidak cocok untuk aplikasi yang membutuhkan pelepasan tekanan tinggi atau karakteristik hisap tinggi. Ujung saluran masuk pipa eduktor idealnya harus ditutup dengan saringan karena masuknya benda besar menyebabkan penyumbatan pipa karena karakteristik tekanan rendah dari sistem.