Apa itu Pompa Impeller?

Pompa impeller digunakan untuk memindahkan cairan melalui sistem perpipaan. Jenis perangkat ini sangat umum, dan dapat digunakan di banyak aplikasi sistem fluida yang berbeda. Pompa impeller sangat baik untuk digunakan dengan cairan yang mengandung kotoran, seperti padatan, karena tidak mudah tersumbat. Memilih pompa impeller yang tepat untuk aplikasi tertentu biasanya didasarkan pada jenis fluida, laju aliran, dan kondisi operasi, seperti suhu dan tekanan.

Bagian utama dari pompa impeller adalah housing atau casing, mekanisme impeller, motor, dan bantalan pendukung. Rumah pompa biasanya terdiri dari rongga yang berisi bagian pompa yang bergerak sambil mempertahankan segel kedap cairan. Sebuah motor digunakan untuk memutar poros yang terhubung ke impeller di dalam rumah pompa. Mekanisme impeller didukung oleh bantalan. Sebagian besar pompa impeller bertenaga listrik, tetapi unit yang ditenagai menggunakan tekanan udara atau cairan hidrolik juga tersedia.

Mekanisme impeler umumnya terdiri dari cakram silinder pendek yang berisi satu atau lebih baling-baling, yang juga dapat disebut bilah, dan poros penggerak silinder berdiameter lebih kecil yang digunakan untuk menghubungkan impeler ke motor penggerak. Ketika impeller berputar, baling-baling memaksa cairan, dalam arah radial, keluar melawan bagian dalam casing pompa. Karena cairan dibatasi oleh selubung pompa, tekanan fluida meningkat karena dipaksa keluar melawan permukaan bagian dalam rongga pompa, dan melalui pintu keluar pompa. Jumlah baling-baling pada impeller dapat berkisar dari satu hingga lebih dari sepuluh. Untuk cairan yang sangat kotor atau mengandung padat, seperti lumpur, terkadang hanya satu baling-baling yang digunakan.

Pompa impeller dapat dibeli dalam berbagai diameter, mulai dari kurang dari 1/4 inci (0.6 cm), hingga lebih besar dari 10 kaki (3 meter). Pompa ini beroperasi pada kecepatan mulai dari di bawah 30 hingga beberapa ribu putaran per menit. Pompa impeller multi-tahap dapat dibeli, di mana output dari satu unit diarahkan ke unit lain, sehingga meningkatkan kapasitas dan kemampuan tekanan. Beberapa pompa juga dapat dihubungkan bersama secara seri untuk meningkatkan keluaran dan tekanan sistem fluida.

Bahan yang digunakan untuk membuat pompa impeller biasanya didasarkan pada jenis cairan yang akan digunakan, dan kondisi pengoperasian di masa mendatang. Untuk sistem fluida yang menggunakan rumah air, aluminium atau besi cor — dengan komponen internal perunggu atau baja tahan karat — sering digunakan. Untuk aplikasi yang menggunakan cairan yang sangat korosif, atau yang beroperasi pada suhu atau tekanan tinggi, bahan seperti titanium, paduan logam, dan bahan tahan bahan kimia lainnya digunakan, untuk memastikan kinerja dan masa pakai pompa yang dapat diterima. Pompa impeller juga diproduksi menggunakan plastik, biasanya untuk aplikasi skala kecil yang beroperasi pada kondisi aliran dan tekanan yang lebih rendah.