Apa itu Polip Endometrium?

Polip endometrium adalah pertumbuhan yang terletak di endometrium, atau dinding bagian dalam rahim. Jaringan endometrium membentuk lapisan dalam rahim. Selama menstruasi, jaringan mengalami proses tumbuh dan mati. Kadang-kadang jaringan dapat tumbuh terlalu banyak, yang dapat menyebabkan pembentukan polip endometrium. Polip dapat bervariasi dalam ukuran, karena beberapa mungkin sekecil biji, sementara yang lain dapat tumbuh sebesar bola golf atau jeruk.

Tidak ada penyebab tunggal polip endometrium. Meskipun ada beberapa faktor yang dianggap sebagai kontributor kondisi tersebut. Polip tampaknya tumbuh sebagai respons terhadap hormon yang diproduksi secara alami yang dikenal sebagai estrogen. Mereka juga dapat terbentuk sehubungan dengan polip pada organ reproduksi lainnya, seperti leher rahim. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dan obesitas juga dapat berperan dalam mengembangkan pertumbuhan ini.

Bercak di antara siklus menstruasi adalah gejala umum dari kondisi ini. Periode menstruasi juga bisa sangat berat dan berlangsung lama. Seorang wanita dengan polip endometrium yang telah mengalami menopause mungkin menemukan bercak yang tidak terduga. Nyeri panggul dengan ada atau tidak adanya menstruasi juga dapat dialami. Dalam beberapa kejadian, polip terutama besar dapat menyebabkan infertilitas.

Ada beberapa prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati polip endometrium. Histeroskopi, misalnya, dapat digunakan untuk mengakomodasi kedua ukuran tersebut. Prosedur ini menggunakan teleskop tipis yang fleksibel untuk mendapatkan tampilan detail di dalam rahim. Dari sini, polip yang sangat besar dapat diangkat atau yang lebih kecil dapat diambil sampelnya untuk menguji keganasan. Prosedur fungsi ganda lainnya adalah kuretase, yang melibatkan pengikisan dinding rahim untuk mendapatkan sampel jaringan atau untuk menghilangkan pertumbuhan, seperti polip.

Biasanya, jenis polip ini jinak, atau tidak bersifat kanker. Wanita jarang mengembangkan kanker polip endometrium, meskipun mungkin. Jika terjadi keganasan, terutama jika telah menyebar, histerektomi dapat dipilih sebagai pengobatan. Prosedur ini melibatkan pengangkatan rahim.

Wanita yang mengalami gejala polip endometrium umumnya akan menemui dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut. Sebelum histeroskopi atau kuretase dilakukan, tes kurang invasif seperti USG transvaginal dapat dilakukan untuk gambaran umum rahim. Tes ini melibatkan penempatan probe internal di dalam seorang wanita untuk mendapatkan pandangan dari organ reproduksi. Banyak wanita dengan polip endometrium tidak memerlukan perawatan apa pun, karena polip mungkin sangat kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun.