Planet Osiris, secara resmi dikenal sebagai HD 209458 b, adalah planet gas raksasa yang mengorbit bintang deret utama HD 209458, terletak 150 tahun cahaya di konstelasi Pegasus. Planet ini ditemukan melalui studi spektroskopi pada 5 November 1999, planet ekstrasurya pertama ditemukan mengorbit bintang mirip Matahari, dan transitnya diamati tak lama kemudian, pada 9 November 1999. Ini juga merupakan pengamatan pertama planet ekstrasurya yang transit di rumahnya. bintang. HD 209458 adalah planet “Jupiter Panas”, dengan massa 0.69 kali massa Jupiter, volume 146% lebih besar dari Jupiter, dan radius orbit 0.045 AU (satuan astronomi), sekitar seperdelapan jarak antara Merkurius dan Matahari .
Pada tahun 2001, 2003, 2004, 2005 dan 2007, pengamatan Osiris menyebabkan lebih banyak tonggak untuk astronomi planet ekstrasurya, termasuk atmosfer ekstrasurya pertama yang diukur (27 November 2001 oleh NASA), atmosfer ekstrasurya pertama yang ditemukan mengandung karbon dan oksigen, cahaya langsung pertama (inframerah) yang ditangkap dari planet ekstrasurya (22 Maret 2005 oleh NASA), dan salah satu dari dua planet ekstrasurya pertama yang spektrumnya diamati (21 Februari 2007 oleh NASA). Pada tahun 2007, diumumkan bahwa, berdasarkan penerapan model baru dan teoretis, ditemukan bahwa atmosfer Osiris mengandung uap air, meskipun pengumuman berikutnya meragukan kemungkinan ini. Investigasi masih berlangsung.
Menggunakan Teleskop Luar Angkasa Spitzer, para astronom telah mendeteksi selubung ellipsoidal besar dari gas panas yang mengelilingi planet ini, tertinggal di jejak saat mengorbit bintang asalnya dengan kecepatan satu orbit setiap 3.5 hari Bumi. Ekor ini dipanaskan hingga 10,000 derajat K. Bahan ekor utamanya adalah hidrogen, yang diumpankan dari Osiris dengan laju sekitar setengah juta ton hidrogen per detik. Kehilangan material ini dianggap umum di antara semua planet yang mengorbit matahari mereka pada jarak kurang dari 0.1 AU. Selama masa hidupnya 5 miliar tahun, Osiris mungkin telah kehilangan sekitar 7% dari total massanya karena fenomena ini.
Seperti planet Jupiter Panas lainnya, Osiris memiliki suhu yang sangat tinggi, terkunci secara pasang surut ke bintang asalnya, dan mengalami angin kencang dengan kecepatan ribuan mil per jam. Orbitnya sangat melingkar, dan mengorbit cukup dekat sehingga transitnya dapat diamati setiap beberapa hari dari Bumi, sebagai fluktuasi output energi dari bintang asalnya. Para astronom yang mempelajari planet ini berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentangnya, karena informasi ilmiah yang jauh lebih menarik kemungkinan akan terungkap dengan instrumen yang lebih baik.