“Diametral pitch,” kadang-kadang disebut “diametrical pitch,” adalah istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai jenis dan ukuran roda gigi. Roda gigi adalah instrumen presisi yang diklasifikasikan berdasarkan berbagai parameter yang berbeda. Jumlah gigi roda gigi, bentuk dan ukuran gigi roda gigi, desain hub roda gigi dan cara roda gigi dipasang pada poros adalah semua cara untuk mengklasifikasikan roda gigi. Pitch diametral adalah cara paling umum untuk mengklasifikasikan roda gigi.
Untuk memahami konsep ini, perlu diketahui apa itu lingkaran nada. Dalam sistem roda gigi apa pun, lingkaran pitch adalah lingkaran imajiner yang menghubungkan titik-titik pada roda gigi di mana dua roda gigi saling bertemu. Lingkaran pitch membagi gigi roda gigi menjadi bagian atas gigi roda gigi, atau addendum, dan bagian bawah gigi roda gigi, yang disebut dedendum. Pada titik mana pun di mana dua roda gigi bersentuhan, lingkaran nadanya akan bersinggungan satu sama lain jika sistem roda gigi dirancang dengan benar.
Pitch diameter, kemudian, adalah fungsi dari diameter lingkaran pitch roda gigi. Ini sama dengan jumlah gigi roda gigi per inci atau per sentimeter dari diameternya, tergantung pada sistem pengukuran yang digunakan. Misalnya, jika roda gigi memiliki 32 gigi dan diameter 8 inci (20 cm), pitch diametral adalah empat gigi per inci atau 1.6 gigi per sentimeter. Ketika seorang konsumen membeli atau memesan sebuah roda gigi, seorang manajer akan memberi tahu penjual roda gigi atau insinyur mesinnya tentang jarak diameter roda gigi yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa jenis roda gigi yang tepat dipesan.
Ketika sistem roda gigi pertama kali dirancang, pitch diametral penting karena membantu menentukan ukuran dan jenis roda gigi apa yang diperlukan untuk saling mengunci dengan roda gigi lainnya. Roda gigi dirancang untuk mentransfer daya dari satu bagian mesin ke bagian lain mesin. Dua roda gigi yang akan saling mengunci dengan sukses harus memiliki pengukuran yang sama atau keduanya tidak akan bekerja dengan baik bersama-sama dan daya tidak akan ditransfer. Misalnya, rasio jumlah gigi pada satu gigi dengan gigi kedua harus sama dengan rasio antara pitch diametral gigi pertama dengan gigi kedua.
Pengukuran ini membantu menentukan seberapa cepat roda gigi dapat bergerak di dalam mesin juga. Rasio kecepatan suatu roda gigi didefinisikan sebagai rasio kecepatan putaran roda gigi pertama dengan rasio kecepatan putaran roda gigi kedua. Rasio yang sama ini juga perlu diterapkan pada pitch diametral dari dua roda gigi agar sistem berfungsi dengan baik.