Apa itu Pita Suara Palsu?

Kebanyakan orang akrab dengan selaput di tenggorokan yang memungkinkan tubuh manusia mengeluarkan suara yang disebut pita suara. Namun, banyak yang mungkin tidak menyadari keunggulan atau bahkan keberadaan dua membran yang terletak di dekat kotak suara tubuh. Pita suara palsu — juga dikenal sebagai pita vestibular atau pita suara superior — dibedakan dari pita suara sejati dalam beberapa hal penting. Pita suara sejati digunakan terutama dalam produksi suara, dan ketidakmampuan umum pita vestibular untuk menghasilkan suara yang terkait dengan ucapan adalah apa yang memberi struktur ini perbedaan “salah”. Pita suara sejati juga terbuat dari jaringan epitel yang lebih halus, yang membantu memberi mereka kapasitas getarnya. Jaringan pita suara palsu lebih tebal dan, tidak seperti pita suara sejati, sebenarnya dapat beregenerasi saat dilepas.

Pita suara palsu memiliki komposisi yang sederhana. Lapisan jaringan yang disebut selaput lendir terlipat membentuk bahan dasar pita suara palsu. Jaringan ikat yang dikenal sebagai tulang rawan tiroid dan arytenoid membantu pita suara dengan gerakan, dan pita suara sejati dan pita suara palsu secara kolektif dikenal sebagai otot thyroarytenoid. Pita suara palsu membentuk bagian atas, superior dari otot-otot ini, dan dengan demikian mereka adalah bagian dari laring supraglotis. Bagian laring ini, meskipun lebih kuat, lebih rentan terhadap penyakit: tumor supraglotis merupakan hampir sepertiga dari semua kanker laring.

Tali mengelilingi jaringan ikat yang disebut ligamen ventrikel. Ligamentum ini menghubungkan ke bagian laring dan dengan demikian ke jaringan di mulut yang mengatur menelan disebut epiglotis. Pita suara palsu membantu melindungi jaringan ini. Pita suara palsu, pada gilirannya, membantu melindungi kapasitas menelan seseorang dengan menolak masuknya benda asing. Suara seseorang juga terlindungi karena pita suara palsu membantu melumasi pita suara yang sebenarnya, dan juga mengandung sel respons imun yang melindungi saluran suara dari bakteri atau jamur yang menular.

Meskipun pita suara palsu jarang digunakan dalam percakapan biasa, nilai tertingginya dalam produksi suara muncul dari kemampuannya menghasilkan nada yang dalam, seperti menjerit dan menggeram. Pita suara palsu berfungsi sebagai inti dari banyak pencarian vokal alternatif dan kreatif, seperti nyanyian tenggorokan, nyanyian Tibet, dan vokal death growl. Suara serak yang dalam ini dihasilkan ketika pita suara palsu saling menekan dan meredam pita suara yang sebenarnya. Praktisi umumnya mencapai hasil ini dengan mengisi paru-paru dengan udara dan mendorongnya keluar sedemikian rupa sehingga membuat tenggorokan sesak. Namun, penggunaan teknik ini secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan yang dikenal sebagai gangguan suara hiperfungsional.