Apa itu Piramida?

Piramida adalah otot yang terletak di selubung rektus yang ditemukan di daerah peritoneum tubuh. Otot ini tidak dianggap sangat penting pada manusia. Faktanya, sejumlah besar orang dewasa yang normal dan sehat bahkan tidak memiliki otot piramidalis.

Asal otot piramidalis adalah di puncak kemaluan. Puncak kemaluan pada dasarnya adalah tonjolan tebal yang menonjol yang membentuk batas tulang kemaluan. Dari sana, piramidalis memasukkan dirinya ke dalam linea alba. Ini adalah garis median yang menyerupai tendon yang terletak di dinding perut di antara otot-otot rektus. Tugas utama piramidalis adalah mengencangkan linea alba.

Linea alba biasanya disebut sebagai garis putih. Garis putih ini terdiri dari garis jaringan ikat yang memanjang dari tulang kemaluan hingga tulang dada. Ketika otot ini rusak atau meradang, biasanya menyebabkan rasa sakit di bagian tengah bawah perut. Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa sakit di area tubuh ini.

Piramida tidak dianggap sebagai otot yang vital bagi manusia. Diperkirakan 20 persen manusia bahkan tidak memiliki otot ini di dalam tubuh. Kadang-kadang piramidalis hadir di satu sisi tubuh tetapi tidak di sisi lain. Dalam kasus lain, ada dua piramida di satu sisi, dengan otot yang berlipat ganda sering kali ukurannya tidak sama. Banyak ilmuwan percaya bahwa otot ini adalah sisa dari zaman manusia yang mirip dengan hewan berkantung yang berisi kantong, dan karena itu, telah kehilangan sebagian besar fungsinya dalam proses evolusi.

Nyeri myofascial terkadang mempengaruhi otot piramidalis, menyebabkan nyeri ringan hingga sedang. Nyeri myofascial dihasilkan dari suatu kondisi yang menyebabkan nyeri otot kronis yang berhubungan dengan berbagai titik pemicu di dalam tubuh. Kondisi ini dapat bervariasi dalam intensitas dari ringan sampai benar-benar melemahkan. Perawatan dapat mencakup obat-obatan serta terapi fisik.

Setelah titik pemicu pada sindrom nyeri myofascial telah diaktifkan, banyak faktor yang dapat berkontribusi pada nyeri otot. Beberapa pemicu ini dapat mencakup olahraga berat, postur tubuh yang tidak tepat, atau bahkan stres emosional. Suatu kondisi yang dikenal sebagai fibromyalgia sering menyertai sindrom nyeri myofascial. Ini bisa menjadi kondisi yang sangat melemahkan, tetapi ketika muncul bersamaan, kondisi otot ini sering memerlukan pengawasan dan manajemen medis dalam upaya untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk berfungsi.