Pinus gula adalah anggota keluarga pohon pinaceae yang ditemukan di bagian barat laut Meksiko, serta bagian California dan Oregon di Amerika Serikat. Pohon pinus gula dianggap sebagai yang terbesar dari semua spesies pohon pinus, dan dibedakan oleh kerucut pinus yang terasa lebih panjang daripada kerucut yang dihasilkan oleh jenis pinus lainnya. Pinus gula dianggap sebagai bagian dari kelas pinus putih.
Seiring dengan ukuran khas kerucut pinus gula, jenis pohon pinus ini terkenal karena resin atau getah manis yang dihasilkan. Dalam beberapa kasus, rasa getah atau damar telah dibandingkan dengan getah dari pohon maple yang digunakan untuk menghasilkan gula maple. Namun, belum pernah ada sirup atau gula yang diproduksi secara massal dari pohon pinus gula.
Dimensi pinus gula sama mengesankannya dengan ukuran kerucut pinus yang dihasilkan oleh pepohonan. Dimungkinkan untuk satu pohon mencapai ketinggian antara 130 hingga 200 kaki (40-60 meter). Batang pohon juga bisa mengesankan, mencapai diameter 5 hingga 8 kaki (1.5-2.5 meter) dalam banyak kasus. Ada catatan yang menunjukkan bahwa pinus gula telah mencapai diameter sebanyak 11 kaki (3.5 meter).
Meskipun dianggap sebagai salah satu yang paling mengesankan dari semua pinus, pinus gula pernah terancam punah. Jamur yang dikenal sebagai White Pine Blister Rust secara tidak sengaja ditransplantasikan ke Pantai Pasifik Amerika Utara selama tahun-tahun awal abad ke-20. Jamur memiliki efek yang menghancurkan pada pinus gula, membunuh seluruh bagian hutan.
Seiring berjalannya waktu, upaya untuk membuat pinus gula yang tahan terhadap jamur telah menemui beberapa keberhasilan. Upaya yang didanai swasta dan Dinas Kehutanan Amerika Serikat telah melakukan upaya untuk memperkenalkan kembali pinus gula ke daerah-daerah di mana pohon itu sebelumnya tumbuh subur. Proyek jenis ini sedang berlangsung, tetapi menunjukkan tanda-tanda keberhasilan selama beberapa dekade mendatang.
Sebelum munculnya jamur karat, pinus gula dianggap sebagai kayu kuat yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi serta pembuatan perabot rumah tangga. Kayu pinus gula dapat dipanen dan dipotong untuk digunakan dalam pembuatan rangka kursi dan sofa, meja makan, dan bahkan ayunan teras. Batang juga dipanen dan digiling menjadi kayu gula pinus yang cocok untuk digunakan sebagai lantai serta pelapis eksterior pada sejumlah rumah abad ke-19 dan awal abad ke-20. Karena status pohon yang terancam punah saat ini, sedikit jika ada pemanenan pinus gula untuk digunakan dalam pengerjaan kayu atau bangunan.