Apa itu Pintu Perangkap?

Pintu jebakan adalah pintu yang ditempatkan pada tingkat horizontal, baik di lantai atau di langit-langit. Ada banyak jenis pintu jebakan yang berbeda, dan meskipun variasi yang paling umum berengsel pada dua engsel seperti pintu biasa di sisinya, mereka mungkin juga menggunakan semacam mekanisme geser. Jenis pintu jebakan yang paling umum adalah yang ditemukan mengarah ke ruang loteng di sebuah rumah, tetapi dalam imajinasi kebanyakan orang pintu jebakan mengarah ke suatu tempat rahasia.

Di beberapa rumah, pintu jebakan dapat dipasang untuk mengarah ke ruang bawah tanah, terutama ruang bawah tanah yang lebih kecil. Seringkali pintu jebakan akan mengarah ke ruang penyimpanan yang sangat kecil di bawah lantai utama, kadang-kadang disebut sebagai lubang penyelundup. Jenis pintu jebakan ini biasa terlihat di film dan novel, terutama yang berlatar era sejarah. Dalam hal ini, pintu jebakan yang dimaksud sering disembunyikan di bawah permadani atau perabot, dan berfungsi sebagai cara untuk menyembunyikan ruang rahasia, yang dapat digunakan untuk menyimpan barang terlarang, atau untuk menyembunyikan orang.

Di teater, pintu jebakan dapat dipasang untuk memungkinkan aktor atau pemain menghilang dari panggung, baik secara kasat mata maupun tidak kasat mata. Dalam banyak ilusi, misalnya, seorang pesulap mungkin menggunakan pintu jebakan untuk membiarkan diri mereka sendiri atau seorang pemain menghilang dengan cepat saat bersembunyi di balik atau di dalam sesuatu. Dalam drama, pintu jebakan dapat bertindak sebagai cara sederhana bagi seorang aktor untuk melepaskan diri dari sebuah adegan tanpa harus keluar melalui salah satu sayap. Umumnya, pintu jebakan akan mengarah ke ceruk di bawah panggung, atau turun ke lubang orkestra. Secara tradisional, pintu jebakan akan memiliki sedikit penurunan di bawahnya, sehingga seseorang dapat dengan mudah melompat ke bawah, tetapi beberapa desain pintu jebakan modern memiliki pengangkat hidrolik yang terpasang di dalamnya, sehingga orang dan benda yang dipasang dapat diturunkan atau dinaikkan ke atas panggung dengan mulus.

Selain penggunaan eksotis ini, pintu jebakan paling sering terlihat ketika ruang tinggi membutuhkan titik akses, tetapi tidak memerlukan pendaratan atau tangga. Loteng, misalnya, sering kali memiliki pintu jebakan yang mengarah ke sana, baik dengan tangga yang dapat ditarik, atau hanya ruang di mana tangga dapat dibawa. Beberapa atap juga memiliki akses pintu jebakan, memungkinkan orang untuk pergi dari interior ke atap untuk mengerjakan sesuatu, tanpa harus menaiki tangga di luar gedung. Pada akhirnya, pintu jebakan dapat ditempatkan di mana saja titik akses diperlukan baik di lantai atau langit-langit, karena penyelarasan horizontalnya memungkinkan mereka untuk mengambil ruang yang sangat sedikit, dan tetap benar-benar tidak menghalangi sampai mereka perlu digunakan.